Pekanbaru, Gatra.com – Forum non-komunikasi pimpinan daerah (Forkompida) Provinsi Riau melakukan rapat koordinasi penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Senin (6/7).
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Riau Syamsuar, mengundang seluruh pemangku kepentingan menjelang musim kemarau yang diprediksi melanda Riau hingga September 2020. Musim panas ini dikhawatirkan akan membuat lahan pertanian di Riau dikhawatirkan kembali terbakar.
"Sebagai tindak lanjut dari rapat, Menkopolhukam, melalui kementerian terkait dan pemerintah daerah (Pemda) meminta bantuan. Perlu kiranya kita melakukan penyelidikan melalui pemeriksaan dini," kata Syamsuar pada pertemuan di Gedung Bank Riau Kepri, Kota Pekanbaru.
Syamsuar menambahkan, dalam upaya antisipasi karhutla, selain tindakan pencegahan. Pemerintah pusat juga mengintruksikan penindakan hukum sebagai tanggapan di lapangan.
"Ini sesuai intruksi presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2020, yang berisikan pelanggaran, penindakan hukum, penanganan di lapangan. Ini dikoordinasikan Menkopolhukam," ujarnya.
Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hingga Minggu (5/7) lalu, tercatat ada sebanyak 19 titik panas terpantau di Provinsi Riau. Titik panas paling banyak tersebar di Kabupaten Indragiri Hilir 7 titik, Pelalawan 6 titik. Sisanya di Kabupaten Kampar dan Siak masing-masing 3 titik.
Di dalam rapat yang berlangsung ditutup, turut hadir melalui video telekonferensi di luar gedung yakni Komandan Resort Militer Syekh Ismed. Bupati Kabupaten Pelalawan, Bupati Kabupaten Kampar, Walikota Dumai, dan Walikota Pekanbaru.