Bantul, Gatra.com - Dinas Perdagangan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengakui sejumlah pedagang pasar takut mengikuti rapid test atau tes cepat Covid-19 secara acak. Beberapa pedagang bahkan kabur dan harus dijemput oleh petugas.
Menurut Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Dinas Perdagangan Bantul Haryono, pedagang enggan mengikuti tes cepat acak itu karena khawatir akan dijauhi orang-orang, termasuk pembeli, jika hasilnya reaktif.
"Hampir sebagian besar pedagang di berbagai pasar tradisional enggan mengikuti tes acak. Mereka khawatir hasilnya reaktif," kata Haryono saat pelaksanaan tes cepat acak di Pasar Jodog, Pandak, Bantul, Senin (6/7).
Di Pasar Jodog, hingga pukul 11.00 WIB, dari 141 pedagang yang diundang, baru sekitar 100 orang yang datang. Haryono menyatakan, karena kekhawatiran itu, banyak pedagang memilih menutup lapak jualan dan memilih pulang.
"Akhirnya bersama lurah pasar, pedagang yang diundang dan pulang terpaksa dijemput. Mereka pun bersedia ikut," ujarnya.
Selain di Pasar Jodog, tes cepat juga digelar pada 114 pedagang di Pasar Sorobayan, 211 pedagang di Pasar Pundong, 242 pedagang di Pasar Piyungan, 36 orang di Pasar Janten, dan 118 orang di Pasar Sungapan.
Lurah Pasar Jodog Sukamto mengatakan, sebenarnya pedagang yang paling rawan dan berisiko terpapar Covid-19 adalah pedagang aran. Pedagang ini kerap berpindah dari satu pasar ke pasar lain sesuai pasaran atau hari berjualan sesuai penanggalan Jawa.
"Untuk Pasar Jodog, ada 120 pedagang, sementara pedagang aktifnya sekitar 105 pedagang," ucapnya.
Anggota Komisi D DPRD Bantul Eko Sutrisno Aji mengatakan, para pedagang sesungguhnya tidak perlu takut mengikuti tes cepat. Sebab, saat dinyatakan reaktif tes cepat, mereka belum tentu positif Covid-19.
"Ini perlu edukasi yang lebih masif oleh pemda kepada pedagang," ucap Eko saat mengunjungi gelaran tes cepat di Pasar Jodog.
Eko juga menyoroti perilaku pedagang dan pengunjung di pasar tersebut yang tidak menggunakan masker dan menjaga jarak. "Selain itu, lokasi tes harusnya ditempatkan yang lebih strategis," ujarnya.