Home Politik Ingin Menang, Petahana Perlu Lakukan Konsolidasi

Ingin Menang, Petahana Perlu Lakukan Konsolidasi

Pekanbaru, Gatra.com - Pengamat politik dari Universitas Islam Riau, Panca Setyo Prihatin, berpendapat, kemampuan konsolidasi calon bupati dan wakil berpengaruh pada peluang memenangkan pilkada 2020. Namun, konsolidasi ini bukan diartikan sebagai upaya menciptakan soliditas spontan. 

"Konsolidasi yang telah dibangun sejak lima tahun menjabat. Kalau konsolidasi itu sifatnya hanya menjelang pemilu, itu sangat riskan," katanya kepada Gatra.com, Minggu (5/7). 

Panca menambahkan, dalam setiap gelaran pilkada, kelemahan utama sosok petahana adalah rekam kerja yang sudah terekspos. Kondisi ini memudahkan penantang untuk mencari muatan kampanye negatif yang ditujukan kepada petahana. 

"Bila konsolidasi petahana selama lima tahun itu mantap, maka mereka bisa mempersiapkan bahan untuk menangkal kampanye negatif. Nah, untuk membuat langkah yang padu itu tidak bisa spontan," ujarnya. 

Selain pentingnya melakukan konsolidasi internal, petaha juga perlu melakukan konsolidasi pada tingkat pemilih. Tahap ini dinilai lebih sulit dibandingkan melakukan konsolidasi internal, lantaran karakter masyarakat yang beragam. 

"Di internal, karena itu birokrasi lebih mudah melakukan konsolidasi. Tapi konsolidasi di ranah pemilih kan cenderung lebih rumit, lantaran pengaruh sejumlah faktor. Namun, konsolidasi di tingkat pemilih lah, yang bakal menentukan menang atau tidaknya petahana," ungkapnya.

Panca mengamini, pilkada di tengah Covid-19 memberikan keuntungan bagi petahana. Ia mencontohkan, pemberian bantuan di tengah pandemi lebih cendrung diasosiasikan dengan bantuan sosok bupati atau kepala daerah. 

"Meski bantuan itu kemasanya atas nama pemerintah. Tapi ke bawahnya kan masyarakat cenderung bakal mengasosiasikanya dengan sosok bupati," ujarnya. 

218