Home Politik Golkar Anggap Isu Reshuffle Memacu Kinerja Menteri

Golkar Anggap Isu Reshuffle Memacu Kinerja Menteri

Bantul,  Gatra.com-  Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Agung Laksono menganggap isu reshuffle atau penggantian menteri yang dilontarkan Presiden Joko Widodo justru memacu kinerja kabinet jadi lebih baik.

"Wacana reshuffle dari Presiden itu saya kira biasa saja. Sudah ada standarnya," kata Agung di Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (4/7).

Menurut Agung, reshuffle adalah hak prerogatif presiden untuk mengangkat atau menghentikan menteri yang membantunya. Presiden dianggap tahu persis kapan itu harus dilakukan. "Presiden memiliki parameter sendiri. Jadi saya tidak bisa banyak komentar," katanya.

Namun Golkar melihat lontaran Presiden Jokowi sebagai pemicu para menteri di Kabinet Indonesia Maju untuk bekerja lebih baik dan lebih optimal. Dengan lontaran itu, menteri akan memberikan kinerja terbaik di bidangnya. "Mungkin itu cara Presiden untuk memacu menteri kabinetnya lebih baik," lanjutnya.

Saat berada di Bantul, Agung juga menyatakan Golkar mendesak pemerintah untuk menghentikan pembahasan Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP). "Kami telah mendapat mandat dari Trikarya atau tiga ormas pendiri Golkar, yaitu Kosgoro 1957, MKGR, dan Soksi," ucapnya.

Karena itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto diminta berbicara ke pemerintah. Menurut Agung, RUU HIP tidak memiliki substansi dan beberapa pasal malah menurunkan derajat Pancasila sehingga tidak lebih sebagai UU.

"Pancasila itu sudah final sebagai ideologi satu-satunya negara Indonesia dan merupakan sumber segala hukum. Jadi tidak perlu dipermasalahkan lagi," tandasnya.

118