Rembang- Gatra.com - Sejumlah sekolah SMK swasta di Kabupaten Rembang, Jawa tengah hingga mendekati hari penutupan ,penerimaan peserta didik baru (PPDB) masih kekurangan kuota. Padahal pendaftaran online sudah lama dibuka.
Tahun ajaran baru 2020 - 2021 pada bulan Juli 2020, berdasarkan data pendaftaran siswa baru di SMK Muhamadiyah Rembang , baru sebesar 60 persen atau 250 siswa. padahal SMK Muhamadiyah Rembang menargetkan kuota 430 siswa baru .
Untuk itu sekolah swasta harus semakin giat melakukan sosialisasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk meningkatkan minat masyarakat.
Ketua Panitia penerimaan siswa baru SMK Muhammadiyah Rembang, Mahmud Wildan menjelaskan biasanya menjelang masuk sekolah pagu di SMK sudah terpenuhi. Hanya saja pihaknya masih heran dibandingkan tahun lalu tetapi jumlah pendaftar di SMK swasta masih belum terpenuhi.
"Di sekolah saya saja baru terisi 60 persen, artinya pendaftar baru sekitar 250 , untuk kuota di SMK kami 430 untuk 3 jurusan, ini setiap saat mengupdate data," katanya, Jumat (3/7).
Sementara itu kepala sekolah SMK Muhammadiyah Parno mengakui pagu yang belum terpenuhi di sekolahnya. Sejauh ini baru terpenuhi 40 persen atau 210 siswa dari total pagu yang ditetapkan sebanyak 430 siswa. "Menurun jauh dibanding tahun lalu sekitar 40 persen.Bahkan tahun lalu di bulan Juni sudah habis formulirnya, sementara sekarang dari 750 formulir bari 370 yang keluar," urainya.
Parno menduga penurunan siswa yang ada di sekolahnya sebagai imbas adanya penerapan PPDB zonasi pada tahun ini. Selain itu banyak orang tua mendorong anaknya untuk masuk di sekolah negeri. Kondisi ini diperparah dengan pandemi Covid-19. "Penerapan zonasi PPDB tahun ini ,dan penyebaran virus Covid -19 sangat memengaruhi sekolah SMK Swasta, karena orang tua wali banyak yang kerkena Pemutusan Hubungan Kerja," pungkasnya.