Jakarta, Gatra.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim resmi meluncurkan kebijakan merdeka belajara episode 5, Guru penggerak. Kebijakan besar yang diluncurkan Nadiem ini merupakan program pelatihan dan pembibitan calon pemimpin pendidikan di masa depan.
Nadiem juga menyampaikan tentang Guru penggerak adalah ujung tombak merdeka belajar dalam melahirkan anak didik berprofil Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berahlak mulia.
“Serta kreatif, gotong royong, berkebinekaan global, bernalar kritis, mandiri. Ini jadi tujuan guru penggerak,” kata Nadiem saat telekonferensi di Jakarta, Jumat (3/7).
Nadiem juga menyediakan program guru penggerak bukan metode, namun sebuah program pembinaan, pelatihan, dan membesarkan motivasi dari guru-guru penggerak.
“Saya yakin ada guru penggerak di masing-masing sekolah, hanya saja belum diasah. Ini untuk mencari bibit pendidikan di masa depan. Itu sangat penting proses pembaharuan dan keberhasilan agar masa depan unit pendidikan kita pulih,” katanya.
Untuk kualifikasi guru penggerak ini, lanjut Nadiem cukup hanya dengan guru yang baik. Guru Penggerak harus memiliki kapasitas untuk mendorong agar siswa tidak hanya berkembang di kelas, tetapi juga tumbuh secara holistik.
Selain itu juga memberdayakan guru dan sekolah di tempat mengajar.
“Membuat konversi, menjadi pelatih di sekolah dan di luar sekolah, menjadi teladan dan agen transformasi untuk ekosistem pendidikan,” kata Nadiem.
Nadiem berharap Guru Penggerak ini dapat mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang juga merupakan bagian dari Peta Jalan Pendidikan Nasional. Ada enam profil Pelajar Pancasila, yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berahklak mulia, kreatif, bergotong royong, berkebinekaan global, mandiri, juga bernalar kritis.
“Guru Penggerak juga harus memiliki karakteristik enam profil yang menantang ini,” ujarnya.