Semarang, Gatra.com - Ribuan kasus demam berdarah terjadi di Jawa Tengah sepanjang tahun 2020. Jumlah ini terus meningkat dari waktu ke waktu di tengah pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo mengatakan, pihaknya mencatat hingga Juni 2020 terdapat 3.189 kasus demam bedarah, dengan 47 angka kematian. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, Mei 2020.
"Sebelumnya, hingga Mei 2020 di Jawa Tengah sendiri ada 39 kasus kematian dari total 2.809 kasus," katanya, Jumat (3/7).
Ia menyebutkan, meskipun kasus demam berdarah merata di seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah. Namun, ada enam daerah yang memiliki jumlah kasus kematian terbanyak dibandingkan daerah lainnya.
"Di Jateng sendiri angka kematiannya 1.47%. Tapi ada beberapa daerah yang cukup tinggi seperti Kota Pekalongan, Banyumas, Banjarnegara, Purbalingga, Grobogan dan Temanggung," sebutnya.
Sementara, untuk daerah dengan jumlah kasus demam berdarah tertinggi di Jateng, yakni Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Purworeno, Klaten Batang, Kota Magelang, dan Kota Semarang.
"Untuk insiden rate atau jumlah kasus secara kumulatif di Jateng ada di angka 9,16%," jelasnya.
Untuk itu, Yulianto mengimbau masyarakat untuk menghidupkan gerakan 3M dan pemberantasan jentik nyamuk baik di lingkungan rumah, atau kantor.
"Saya minta masyarakat untuk melakukan gerakan 3 M yakni menguras, mengubur dan mendaur ulang barang bekas yang biasa di jadikan sarang nyamuk. Jangan lengah karena Corona," ujarnya.