Home Hukum Pengamat: Gagal Bayar Asuransi Bisa Berdampak Sistemik

Pengamat: Gagal Bayar Asuransi Bisa Berdampak Sistemik

Jakarta, Gatra.com - Pengamat Asuransi Irvan Raharjo mengatakan, jika berbagai persoalan di sektor perbankan, asuransi, pasar modal, dan nonperbankan tidak segera diselesikan akan merobohkan kepercayaan masyarakat terhadap investasi di sektor ini. Persoalan di asuransi juga bisa berdampak sistemik.

"Dampak tidak diselesaikan masalah gagar bayar, investasi bodong, dan lain-lain, ini menyebabkan robohnya kepercayaan masyarakat kepada industri nonbank, berlanjut pada industri perbankan, asuransi, pembiayaan. Dana pensiun itu menempatkan dananya sebagian besar di perbankan dan pasar modal," katanya dalam webbinar bertajuk "Menyoal Kinerja OJK", Kamis (2/7).

Dengan banyaknya masalah asuransi, seperti gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya dan Bumi Putra yang tidak dicegah dan diatasi OJK, lanjut dia, dalam acara gelaran Universitas Borobudur Jakarta tersebut, ini bisa berdampak sistemik.

"Dengan banyaknya masalah yang tidak diselesaikan, banyak nasabah yang akan menebus polis. Ini bisa berdampak sistemik meskipun yang diakui bahwa yang dapat sistemik itu perbankan. Namun sangat bisa terjadi dampak sistemik itu terjadi pada industri nonbank, berupa penarikan dana di bank atau asuransi," ujarnya.

Banyaknya persmasahan di sektor ini karena OJK tidak melakukan tugas dan kewenangannya. OJK berdalih pertumbuhan kredit dana pihak ketiga, kredit macet masih terkendali itu tidak meyakikan.

"Namun kita harus ingat rumor yang terjadi sekarang, seperti penarikan dari Bank Bukopin itu tidak bisa ditanggung sepenuhnya oleh regulator," ujarnya.

Kalau bank tidak mampu membayar atau gagal bayar, maka nasabah akan menarik uang secara besar-besaran. Bisa antre hinggal pukul 24.00. "Ini menunjukkan ketidakpercayaan masyarakat pada perbankan," katanya.

Kemarin, lanjut Irvan, ada Rp37 triliun untuk bank BUMN. "Apakah itu untuk kredit, bukannya untuk menambah likuiditas persero yang sudah kembang-kempis. Ini sangat bahanya jika kepercayaan masyarakat sudah drop, baik di perbankan dan nonperbankan. Rush itu sudah terjadi dimulai dengan Bukopin," ujarnya.

651