Semarang,Gatra.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah mulai fokus memetakan daerah rawan bencana kekeringan pada musim kemarau.
Kepala BPBD Jawa Tengah Sarwa Pramana mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan BPBD tingkat kota/kabupaten dalam menghadapi masa bencana tahunan ini.
"35 kabupaten/kota di Jawa Tengah masuk ke dalam daerah rawan kekeringan. Termasuk daerah aliran sungai (DAS) Pamali - Juwana yang meliputi Kudus, Demak, Pati dan Jepara. Sedangan DAS Bengawan Solo meliputi Klaten, Karanganyar, dan Sukoharjo," ujarnya, Kamis (2/6).
Sarwa memprediksi, puncak musim kemarau di Jawa Tengah terjadi pada Bulan Agustus.
"Puncaknya itu Bulan Agustus itu semua daerah di Jateng sudah musim kemarau," imbuhnya.
Lebih lanjut, katanya, saat ini sudah ada 5 kabupaten yang meminta bantuan dropping air bersih kepada BPBD Jateng untuk mengatasi bencana kekeringan yang melanda wilayahnya.
"Sudah ada 5 kabupaten yang mengajukan bantuan air bersih.Diantaranya Kab Wonogiri, Karanganyar dan Kendal," ungkapnya.
Dalam menyalurkan bantuan air bersih ke daerah rawan kekeringan, BPBD bekerjasama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
"Kami akan terus memantau sebaran daerah rawan kekeringan di Jawa Tengah, supaya supplay air bersih dapat tetap sasaran," tandasnya.