Home Ekonomi Jelang New Normal, Pelabuhan Ikan Cilacap Masih Sepi

Jelang New Normal, Pelabuhan Ikan Cilacap Masih Sepi

Cilacap, Gatra.com – Menjelang penerapan normal baru atau new normal, sejumlah aktivitas ekonomi di Cilacap, Jawa Tengah, mulai menggeliat. Tetapi, ada pula yang masih sepi aktivitas seperti di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) 4 Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap (PPSC).

Pantauan Gatra.com, selasar di tempat lelang ikan yang biasanya ramai dengan aktivitas bongkar muat dan lelang ikan pun sepi. Bahkan lantai terlihat kotor lantaran jarang digunakan. Hanya ada beberapa pedagang di TPI tersebut.

Seorang pedagang di TPI 4 PPSC, Paimin mengatakan kondisi ini terjadi semenjak masa pandemi Covid-19 atau tiga bulan lalu. TPI sempat ramai menjelang lebaran, namun kembali sepi setelah gelombang pasang menerjang perairan selatan pada Mei dan dasarian akhir Juni kemarin. Akibat gelombang tinggi sebagian besar nelayan pilih libur melaut.

“Mencapai dua sampai tiga meter, ombaknya. Nelayan banyak yang libur,” katanya, Rabu.

Dia menjelaskan, kondisi ini diperparah dengan rendahnya harga ikan dan mandeknya ekspor sejumlah komoditas andalan. Di antaranya, udang, bawal putih, kakap dan tuna. Akibatnya, TPI 4 yang khusus untuk bongkar muat kapal longline nyaris tanpa aktivitas.

“Kalau pas siang ada beberapa. Tapi tidak banyak,” ucapnya.

Menurut dia, gelombang di perairan selatan masih setinggi 2-3 meter dan terkadang mencapai empat meter. Akibatnya, banyak nelayan yang memilih libur melaut. Selain itu, hasil tangkapan yang minim juga menyebabkan nelayan enggan melaut. Akhir-akhir ini, ikan juga berharga rendah.

“Sudah ada yang mulai melaut, tapi hasilnya kurang. Banyak ABK yang masih libur. Pada umumnya ya Bawal, Kakap, Layur. Kalau udang hampir setiap hari ada udang,” jelasnya.

Paimin menjelaskan, dalam kondisi normal semua jenis ikan bisa diperoleh di TPI 4. Terutama ikan dengan nilai jual tinggi. Di antaranya, Bawal Putih, Kakap. Layur serta berbagai jenis udang dan Lobster.

Dia menambahkan, kini sebagian besar nelayan bekerja serabutan di darat. Beberapa lainnya memperbaiki kapal atau alat tangkap.

606