Bandung, Gatra.com - Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial, Kementerian Sosial menyalurkan bantuan 26 ribu sembako untuk kelompok masyarakat rentan di seluruh Indonesia. Bantuan itu merupakan dukungan terhadap program jaring pengaman sosial (JPS) yang berasal dari refocusing anggaran yang tidak terserap.
"Secara keseluruhan ada 26 ribu sembako di seluruh Indonesia. Ini hasil refocusing dari anggaran yang tidak terserap," kata Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial, Kemensos, Harry Hikmat usai memberi bantuan kepada penyandang disabilitas di Ngamprah, Bandung Barat, Rabu (1/7).
Harry menjelaskan, kelompok masyarakat rentan tersebut meliputi penyandang disabilitas, tuna sosial, korban nafza, dan korban pedagang orang. "Semua itu masuk ruang lingkup dirjen rehabilitasi sosial, dengan cara refocusing untuk anggaran yang tidak mungkin terserap ketika masa psbb. Sehingga hasilnya untuk di Bandung Raya, kita salurkan 125.677 sembako," ucapnya.
Karena berasal dari refocusing anggaran, Harry mengatakan, pemberian bansos untuk kelompok rentan itu hanya diberikan satu kali. Untuk bisa rutin tiap bulan ia harus melakukan kajian terlebih dulu.
"Saat PSBB ada efesiensi, sehingga memungkinkan dilakukan refocusing beberapa kegiatan. Di massa new normal, kalau kegiatan belum bisa berjalan, bukan tak mungkin kita arahkan lagi untuk program jaring pengaman sosial," pungkasnya.