Home Gaya Hidup Wisata Candi di Karanganyar Khusus Pengunjung Jateng-DIY

Wisata Candi di Karanganyar Khusus Pengunjung Jateng-DIY

Karanganyar, Gatra.com - Kunjungan ke Candi Cetho, Candi Sukuh serta obyek wisata milik Pemerintah Kabupaten Karanganyar hanya bagi mereka yang berasal dari Jawa Tengah-DIY. Ini merupakan usulan dari Pemkab Karanganyar dan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah untuk membatasi pengunjung wisata di masa tatanan normal baru.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudpar) Karanganyar, Titis Sri Jawoto mengatakan, pembatasan pengunjung dari wilayah zona merah penyebaran Covid-19 perlu dilakukan. Jangan sampai memunculkan klaster baru penyebaran penyakit tersebut.

“Usulannya, kunjungan candi di Karanganyar hanya bagi pengunjung Jateng-DIY. Usulan ini masih berproses. Akan diputuskan bagaimana-bagaimananya saat rapat nanti,” kata Titis kepada Gatra.com di Karanganyar, Rabu (1/7).

Wisata religi di Candi Cetho di Desa Gumeng Jenawi dan Candi Sukuh di Ngargoyoso termasuk idola di Jawa Tengah. Dilihat dari penjualan tiketnya, lanjut Titis, Candi Cetho menyedot 400 wisatawan per hari saat seluruh obyek wisata resmi dibuka beberapa waktu lalu. Itu menandakan potensinya masih unggul. Meski begitu, belum dilakukan pembatasan pengunjung.

“Tentunya harus screening KTP jika ingin pembatasan ini dilakukan,” katanya.

Ia tak menampik banyak tamu luar daerah tak hanya mengunjungi obyek wisata. Mereka hanya berkerumun di sudut-sudut jalan area wisata tanpa memerdulikan protokol kesehatan. Menurut Titis, pembukaan obyek wisata justru mengendalikan aktivitas itu.

“Kalau obyek wisata tak dibuka, mereka malah berkeliaran di luar tanpa kendali. Petugas di obyek wisata sudah teredukasi agar melakukan screening dan menyediakan sarana pencegahan Covid-19,” katanya.

Selain ke obyek wisata candi yang merupakan aset pemerintah pusat, pengunjung di luar Jateng-DIY juga terlarang ke obyek wisata milik Pemkab Karanganyar seperti Sapta Tirta Pablengan dan sebagainya.

Titis menuturkan sudah membuat simulasi protokol kesehatan Covid-19 di Candi Cetho. Dimulai dari pengunjung wajib mengenakan masker, mencuci tangan, dan pengecekan suhu tubuh saat hendak membeli tiket.

Petugas tiket akan meminta KTP pengunjung untuk didata. Sedangkan petugas melayani pengunjung menggunakan sarung tangan dan wadah khusus untuk meletakkan uang dan tiket. Pengunjung objek wisata di Karanganyar itu tetap mengenakan kain kampuh (berwarna putih dan hitam dengan motif kotak kotak) tetapi memerhatikan social distancing. Setelah dipakai, kain kampuh langsung dimasukkan ke ember berisi air sabun dan dicuci.

Petugas keamanan akan selalu mengingatkan pengunjung melalui pengeras suara agar menjaga jarak dan tetap mengenakan masker.

Disparpora juga membatasi pengunjung hingga 50 persen dari kapasitas obyek wisata di Karanganyar. Mereka juga menyiapkan jalur khusus keluar untuk mengurai kepadatan pengunjung.

"Sudah kami atur detail dan sudah uji coba. Uang pengunjung diletakkan pada wadah kecil kemudian langsung dituang ke wadah besar. Uang itu masuk kotak, tidak akan kami owah-owah. Kami treatment dulu baru besoknya kami pegang. Treatment ini menyeterilisasinya dengan disinfektan,” ucap Titis.

305