

Bantul, Gatra.com - Bupati Bantul Suharsono memerintahkan gugus tugas penanganan Covid-19 untuk melakukan tes cepat secara acak dan gratis terhadap santri dari luar Daerah Istimewa Yogyakarta. Kepulangan santri luar DIY wajib mendapat rekomendasi satgas Covid-19.
Hal ini disampaikan Suharsono usai meninjau kesiapan Pondok Pesantren Al Munawir Krapyak, Bantul, Rabu (1/7), menerapkan protokol kesehatan. Ia meminta tes cepat acak ini diprioritaskan untuk santri-santri dari Jawa Timur.
"Secara umum Ponpes Krapyak sudah siap menerapkan dan mematuhi protokol kesehatan. Kita berupaya jangan sampai ke depan ponpes menjadi klaster penularan Covid-19 di Bantul dan DIY," katanya.
Ia mewanti-wanti agar pengelola ponpes terus berkoordinasi dengan pemkab soal pemantauan kesehatan santri dari DIY dan luar DIY.
Menurut Suharsono, Jawa Timur saat ini mendapat perhatian khusus pemerintah pusat karena tingginya angka penderita Covid-19. Jawa Timur menggantikan Jawa Barat dari banyaknya jumlah penderita.
Selain surat kesehatan santri dari daerah asal, untuk bisa menerima santri, pengelola ponpes wajib mendapat rekomendasi dari Satgas Penanganan Covid-19 Bantul yang menyatakan lokasi ponpes masuk zona hijau atau bebas dari penularan Covid-19.
Selain Ponpes Krapyak, Bupati Bantul meninjau Ponpes An Nuur Ngrukem, Kecamatan Pendowoharjo dan Ponpes Al Imdad, Kecamatan Pajangan. Jumlah santri di ketiga ponpes ini terbesar di Bantul.
Sekretaris Yayasan Ali Maksum Krapyak sekaligus Koordinator Satgas Penanganan Covid-19 yayasan tersebut, Maya Fitria, menyatakan pihaknya menjadwalkan kedatangan santri Ponpes Al Munawir secara bertahap pada 9-10 Juli.
"Dua hari itu kami khususkan untuk santri-santriwati dari DIY. Mereka akan kami karantina selama empat belas hari. Tentunya kedatangan mereka harus atas izin orang tua. Jikapun tidak diperbolehkan pulang ke ponpes, itu tidak menjadi masalah," jelasnya.
Maya menyatakan sebanyak 250 santri asal DIY yang dijadwalkan hadir pada 9-10 Juli. Sedangkan untuk santri asal luar DIY, pihaknya menunggu hasil evaluasi karantina tahap pertama. Santri luar DIY dijadwalkan datang lima belas hari usai karantina santri DIY. Saat ini ada 2.032 santri yang menuntut ilmu di Ponpes Al Munawir.
Yayasan juga memastikan, meski hadir di ponpes, santri tetap harus belajar secara online di madrasah.
Secara terpisah, Satgas Penanganan Covid-19 Bantul mengumumkan tes swab pada 94 pelaku perjalanan selama dua tahap tidak menemukan peserta positif.
Adapun tes cepat tahap pertama di Pasar Bantul untuk 465 pedagang, Pasar Janten 36 pedagang, dan Pasar Ngipik 98 orang menemukan 14 orang memiliki hasil reaktif.
Namun setelah dites swab, sepuluh orang telah dinyatakan negatif Covid-19. Sisanya masih menunggu hasil swab dan mereka ditempatkan di rumah sakit darurat di Bambanglipuro, Bantul