Jakarta, Gatra.com - Empat bank BUMN, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Negara Indonesia, dan PT Bank Tabungan Negara Tbk atau disebut Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) mengaku siap untuk ekspansi kredit (leverage) ke pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Langkah itu dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang saat ini tengah melemah karena adanya wabah Covid-19.
"Pagi ini rapat dalam rangka koordinasi, pastikan stimulus dari pemerintah ke bank yang ditujukan untuk jaga sustainability, pertumbuhan ekonomi," kata Direktur Utama Bank BRI sekaligus Ketua Himbara Sunarso, dalam konferensi press, di Gedung OJK, Rabu (1/7).
Sunarso menjelaskan, dari penempatan dana sebesar Rp30 triliun yang dilakukan pemerintah di Himbara, nantinya akan dilakukan ekspansi kredit sebanyak 3 kali dalam waktu 3 bulan. Sehingga nilai kredit yang harus disalurkan oleh bank-bank plat merah itu mencapai Rp90 triliun.
Sementara itu, dalam ekspansi kredit, perbankan juga diharuskan untuk menjaga kualitas kredit yang diberikan kepada pelaku UMKM. Agar nantinya kredit yang diberikan tidak melebihi permintaan atau demand.
"Perlu kami sampaikan, bahwa kalau ditanya kesiapan, kami semua siap dan commit untuk me-leverage penempatan dana pemerintah itu 3 kali," ujarnya.
Untuk mencapai target ekspansi sebesar Rp90 triliun, empat bank BUMN akan berbagi tugas, dengan menyasar sektor-sektor yang sekiranya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan dapat berdampak besar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Seperti di sektor pangan, transportasi, pariwisata, perumahan, dan konstruksi.
"Ada bank yang akan fokus ekspansinya di pertanian, pangan. Ada bank yang ekspansinya di pariwisata, konstruksi, supaya bergerak kembali. Kemudian ada yang ekspansinya di sektor perumahan. Itulah kira-kira yang menjadi sasaran kita me-leverage dana pemerintah yang tadinya Rp30 triliun menjadi Rp90 triliun," jelas Sunarso.
Namun, tidak menutup kemungkinan kredit juga akan diberikan kepada pelaku non-UMKM.
"Apabila ada yang visible dan itu bisa mengungkit pertumbuhan ekonomi, dan layak pasti akan menjadi target market juga untuk menumbuhkan kredit ini," ujarnya.