Home Ekonomi Lure Buatan Guru SD di Purworejo Tembus Pasar Mancanegara

Lure Buatan Guru SD di Purworejo Tembus Pasar Mancanegara

Purworejo, Gatra.com - Berawal dari hobi memancing, seorang guru SD di Kabupaten Purworejo, bisa menambah penghasilan dengan membuat lure atau umpan palsu berbentuk ikan kecil warna warni.

Dengan peralatan sederhana bermodal pulpen, cutter, gergaji besi dan amplas Wahyu Pratitis (27) mengerjakan pesanan pelanggannya usai pulang dari mengajar di SDN Sebomenggalan, Purworejo.

"Idenya berawal saat mancing kan umpannya lepas-lepas terus, nyantol dan hilang. Pembuat lure juga jarang dan harganya mahal. Kan boros, kemudian timbul ide membuat umpan palsu sendiri," terang guru olah raga ini saat ditemui di rumah yang sekaligus bengkel kerjanya.

Bahan baku pembuat lure adalah kayu balsa yang mudah didapat dari toko-toko kayu. Pewarnaan menggunakan cat minyak yang biasa dipakai untuk mengecat body mobil.

Selain banyak pelanggan dari seluruh Indonesia, Wahyu yang bermukim di Desa Semawung RT 1 RW 2, Kecamatan/Kabupaten Purworejo ini juga melayani pembeli dari luar negeri.

"Sudah banyak pemesan dari Singapura, Malaysia, Thailand, Taiwan, Auatralia dan Perancis. Harga lure bervariasi antara $9-15 per buah. Untuk pasaran dalam negeri dipatok harga Rp50 ribu-Rp75 ribu per buah. Tergantung ukuran dan warnanya," terang Wahyu yang telah bisa mempekerjakan dua pemuda tetangganya ini.

Kelebihan lure home made buatan Wahyu adalah, kawatnya full body lure jadi meskipun lure hancur, kawat tetap nyantol di ikannya. Umpan palsu ini dikatakan dapat meningkatkan perolehan ikan para pemancing.

Paling banyak dipesan oleh pemancing dalam negeri adalah jenis WTD (walk the dog) karena bisa mengambang di air. Lain lagi dengan pemancing luar negeri yang lebih memilih jenis Mino yang tenggelam di air.

Sebagai ciri khas lure buatan guru wiyata bakti ini adalah, ikan palsu ini hanya memiliki satu mata. Para pembeli biasanya menyebut dengan nama Lumoji (lure moto siji). Prestasi yang telah diraih Wahyu adalah lure maker terbaik tingkat Jateng dan DIY.

Kini, dengan berbekal ketekunannya, Wahyu berhasil mendapatkan pemasukan Rp3-4 juta per bulan. Namun menjadi guru adalah panggilan hatinya sehingga ia dan isteri lebih mengutamakan pekerjaannya sebagai seorang pendidik.

17059