Medan, Gatra.com – Demo ratusan warga Desa Mompang Julu, Kecamatan Penyabungan, Kabupaten Madina berakhir ricuh. Warga yang menuntut transparansi Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa kepada kepala Desa setempat memblokir jalan dan membakar mobil dinas Wakil Kepala Polisi Resort (Wakapolres).
Informasi yang dihimpun menyebutkan lebih dari 300 orang warga Desa mompang Julu, Kecamatan Penyabungan Utara, Kabupaten Madina memblokir Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Medan – Padang. Kericuhan dalam aksi Senin (29/6) tersebut tidak dapat dihindari.
Warga mendesak Bupati Madina untuk memberhentikan Kepala Desa Mompang Julu karena diduga menyelewengkan BLT. Serta terjadi praktek KKN terhadap kebijakan yang telah dilakukannya.
Kemudian para pendemo juga meminta penegak hukum harus memeriksa dan menangkap kepala Desa Mompang Julu. Petugas yang berjaga di lokasi demo melakukan negosiasi antara massa yang memblokir untuk dapat membuka akses Jalinsum dan akan memproses tuntutan massa pendemo tentang ketidak ketransparansian penyaluran BLT.
Namun kelompok massa pemblokiran jalan tidak menerima dan meminta agar bupati Madina segara mengeluarkan surat pemecatan terhadap kepala desa. Mediasi antara petugas dan pendemo tidak mendapat titik temu. Kelompok massa tetap melaksanakan aksi pemblokiran jalan.
Pemblokiran jalan yang dilakukan oleh Massa semakin tidak terkendali dan melakukan penyerangan terhadap personil TNI - Polri dengan melemparkan kayu dan batu yang ada di bahu jalan.
Kemudian massa melakukan tindakan pembakaran 1 unit sepeda motor, unit mobil Suzuki Baleno dan mobil dinas Wakapolres Madina. Saat ini enam orang anggota Polres Madina mengalami Luka lemparan batu serta menjalani perawatan di RSUD Panyabungan.