Home Ekonomi Meski Pandemi, Ekspor Bunga Pala Terus Meningkat

Meski Pandemi, Ekspor Bunga Pala Terus Meningkat

Manado, Gatra.com - Pelonggaran Pembatasan Sosial Beskala Besar (PSBB) secara bertahap memberi angin segar bagi geliat ekspor bunga pala. Komoditas merupakan komoditas unggulan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Provinsi ini menjadi sentra penghasil bunga pala di kawasan timur Indonesia.

PT. GIP mengekspor sebanyak 14,4 ton bunga pala senilai Rp4,7 milyar ke India. Namun sebelum dikirim ke negara tujuan ekspor, produk pertanian ini melewati proses karantina terlebih dahulu. Kepala Karantina Pertanian Manado, Donni Muksydayan mengatakan pihaknya memeriksa dan melakukan pengawasan perlakuan fumigasi menggunakan fosfin (PH3).

"Ini adalah kegiatan ekspor yang kelima puluh kalinya, dihitung berdasarkan jumlah PC yang diterbitkan oleh Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Manado sepanjang tahun ini," kata Donni di Manado, Senin (29/6).

Sepanjang 2020, ekspor pala biji atau fully menunjukkan tren positif. Dari Januari hingga Juni ada peningkatan ekspor sebesar 21,78%. Sistem perkarantinaan IQFAST mendata ekspor bunga pala hingga Juni 2020 mencapai 78,9 ton atau senilai Rp412 milyar. Sementara tahun lalu, ekspor fully mencapai Rp265 milyar.

"Selain India dan beberapa negara di Timur Tengah, Eropa juga sudah sejak lama menjadi negara tujuan ekspor bunga pala. Mereka memanfaatkan bunga pala sebagai bahan dasar pembuatan makanan, minuman, kosmetik hingga parfum," imbuhnya.

Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil mengatakan peningkatan ekspor produk pertanian sejalan program Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL). Menteri Syahrul menargetkan kenaikan ekspor produk pertanian tiga kali lipat dalam empat tahun ke depan. Barantan mendukung upaya akselerasi ini melalui digitalisasi sistem layanan ekspor.

"Selain sistem Permohonan Pemerisaan Karantina (PPK) online yang telah jalan, Aplikasi peta potensi komoditas pertanian berorientasi ekspor atau IMACE juga akan terus dimaksimalkan," ujar Ali.

Ia berharap aplikasi tersebut dapat digunakan sebagai landasan kebijakan dalam mendorong pembangunan komoditas pertanian berbasis kawasan berorientasi ekspor.

"Pemerintah daerah dapat memanfaatkan peta ini untuk mengembangkan potensi wilayah dan kami pun akan lebih mudah memfasilitasi ekspornya," katanya.

171