Malra, Gatra.com – Pemerintah daerah Maluku Tenggara (Malra) bersama unsur TNI/Polri di wilayah hukum setempat, megembangkan kebun manunggal.
“Kebun manunggal ini merupakan kebijakan Bupati Malra, M.Thaher Hanubun, sebagai wujud kepedulian Pemda kepada masyarakat dalam menghadapi situasi dan dampak akibat Pandemi Corona, dalam hal ketahanan pangan,” kata Kabid Tanaman Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Malra, Muhammad Amin Latuconsina, dalam keterangannya di Malra, Minggu (28/6).
Amin mengatakan, keberadaan kebun manunggal ini juga sebagai upaya Pemda untuk mendorong masyarakat petani lebih aktif bertani dengan memanfaatkan lahan yang ada di desa atau wilayah sekitar. Agar kebutuhan hidup sehari-hari dapat terpenuhi.
Kasubag Perencanaan dan Evaluasi DKPP Malra Farid Rahawarin menyebut, terdapat dua metode dalam pengembangan ketahanan pangan daerah, yakni kebun manunggal dan kebun rakyat.
Farid menjelaskan, kebun manunggal pada konsepnya dikerjakan langsung oleh Pemda dan diperuntukan untuk memenuhi ketersedian pangan bagi kelompok masyarakat marjinal, baik di wilayah pedesaan maupun perkotaan.
Sedangkan untuk kebun rakyat, lanjut Farid, prosesnya dikerjakan sendiri oleh masyarakat yakni Petani. Sedangkan Pemda yakni DKPP Malra, memfasilitasi ketersediaan bibit dan pupuk.
"Ketersediaan bibit ubi jalar, ubi kayu, dan sayur-sayuran dan komoditi buah saat ini dapat kita peroleh dari lokasi pascapanen, kelompok tani maupun tempat persemaian bibit oleh dinas. Sedangkan pupuk, kami sementara memesannya," katanya.
Sejauh ini, kata Farid DKPP Malra telah menyalurkan bantuan bibit dan pupuk ke beberapa lokasi kebun rakyat. Lokasi kebun di Ohoi Ngilngof, Namar, Selayar.
Selaku Pelaksana teknis kebun manunggal, Rahawarin mengungkapkan, Pemda Malra menargetkan ketersediaan lahan kebun manunggal seluas 25 hektare, yang saat ini tersedia 23 hektare.
“Kebun manunggal ini, kita targetkan 25 hektare. Sudah terealisasi diantaranya di lokasi Elar Let 4 hektare, Semawi 5 hektare, Danar 5 hektare, dan di lahan depan kantor Bupati 9 hektare,” rincinya.
“Kami upayakan untuk ada penambahan lahan lagi nantinya tapi disesuaikan dengan kondisi. Ini semua kita dorong untuk menjawab ketersediaan pangan," ujarnya.