Bogor, Gatra.com - Produksi susu di Desa Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar), menurun sekitar 4 ton per hari akibat terdampak pandemi coronavirus disease 2019 (Covid)-19.
Ketua Koperasi Produksi Susu dan Usaha Peternakan (KPSUP) Bogor, Zamroni Burhan, menyampaikan keterangan tersebut saat menerima kunjungan Kerja Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki; dan Direktur Utama (Dirut) Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM), Supomo, di Desa Pamijahan, Sabtu petang (27/6).
Burhan mengungkapkan, produksi susu peternak sapi perah yang tergabung di KPSUP Bogor pada awal Januari kemarin masih di angka 12 ton per hari. Saat ini, produksinya tinggal 8 ton per hari.
"Jadi ada 4 ton kita hilang, karena suplai pakan kita banyak kurang. Kemudian juga karena petani perlu survive, untuk lebaran dia butuh biaya banyak, dia jual juga indukan [sapi]-nya sehingga akhirnya produksi kita berkurang. Sampai saat ini tinggal 8 ton," ujarnya.
Sementara itu, Mekop dan UKM, Teten Masduki, mengungkapkan bahwa peternak sapi perah memanfaatkan limbah untuk pakan sapi, seperti ampas tahu yang sangat penting.
"Kemarin kan PSBB pabrik tahunya tutup, peternak kehilangan bahan baku dan drop kalau sapi tidak diberi ampas tahu," katanya.
Burhan membenarkan bahwa jika sapi tidak diberi ampas tahu, maka produksi susunya hanya sekitar 8 liter. Sedangkan jika diberi ampas tahu, sapi bisa menghasilkan 12 liter susu.
Senada dengn Burhan, Pengurus Kelompok Mandiri, Acep Askari, menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 juga berimbas pada produksi susu di Pamijahan.
"Jadi untuk menanggulangi hal tersebut ada persoalan di kandang, sehingga kita mengurangi sapi yang tadinya 400 kita hilangkan 125 ekor. Tapi 125 ekor kita kurangi, posisi hari ini masih 2.500 liter. Artinya, selama ini ada sapi-sapi yang numpang dan dikasih makan, ini ada biaya. Kira-kira seperti itu," ujarnya.
Menurut Acep, susu dari petani ini dipasok ke sejumlah pabrik pengolahan susu, seperti Indomilk, Cimori, Dioamod, dan lain-lain. "Tapi pilihan utama kita Indomilk. Kenapa Indomilk, semenjak ada, koperasi kita selalu mitra," ujarnya.
Acep juga tak menepis bahwa pandemi ini menurunkan produksi susu di Pamijahan. Padahal, produksi susu nasional Indonesia sangat kecil. Ia berharap pandemi ini segera berkhir.