Cilacap, Gatra.com – Perajin gula semut organik di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mengekspor gula semut organik pada Juni 2020 ini. Ekspor gula semut ini adalah yang pertama setelah nyaris tiga bulan terhenti karena pandemi Covid-19.
Kepala Bidang Promosi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Cilacap, Agung Wibowo mengatakan ekspor impor mulai bisa dilakukan seturut dibukanya transportasi dari dan ke negara-negara tujuan. Negara tujuan ekspor kini mulai membuka transportasi barang dari Indonesia.
Namun begitu, Agung menjelaskan bahwa ekspor gula semut organik Cilacap kali ini digabungkan dengan wilayah lain di Banyumas. Gula semut Cilacap dikirimkan ke eksportir Banyumas, dan selanjutnya dikirim ke negara tujuan. “Belum normal, karena memang masih ada pembatasan-pembatasan,” katanya, Sabtu (27/6).
Agung mengungkapkan, selama pandemi Covid-19, gula semut Cilacap lebih banyak untuk memenuhi pasar lokal. Pasalnya, negara-negara tujuan ekspor menutup transportasi selama masa pandemi.
Kini, sejumlah negara sudah mulai membuka kran ekspor-impor, terutama negara di Benua Asia. Dia yakin, dalam waktu tak terlalu lama, ekspor ke nagara Amerika dan Eropa juga akan dimulai. “Kalau yang kemarin itu lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan lokal. Kalau nanti negara-negara lain sudah membuka pembatasan, ekspor impor akan normal,” ucapnya.
Agung mengemukakan, kini Pemkab juga mendorong ekspor udang budidaya Cilacap. Sebelumnya, selama tiga bulan ekspor udang untuk kebutuhan Asia, Eropa dan Amerika berhenti total. Pembudidaya lebih banyak berkonsentrasi kepada budidayanya. “Kalau panen juga untuk memenuhi pasar lokal,” ungkapnya.