Kupang, Gatra.com - Dinas Koperasi Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat sebanyak 379 koperasi sangat terdampak wabah Covid -19. Akibatnya, beberapa koperasi diantaranya terancam bakal tutup.
“Terdata sekitar 20 persen koperasi aktif dari total 3.822 Yang paling parah ada 379 koperasi. Bahkan ada yang terancam tutup,” kata Sylvia Pekudjawang, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi NTT, Sabtu (27/6).
Sebelum pandemi Corona, kata Sylvia, koperasi di NTT berjalan cukup bagus. Namun sebagian mengalami kondisi yang tidak menguntungkan di saat pandemi Covid -19 ini.
“Sebelum pandemi Covid -19 rata a-rata perkembangan koperasi di Provinsi NTT berjalan bagus. Namun ada kolaps disaat pandemi sekarang ini ,” jelasnya.
Lebih lanjut Sylvia menyebut total koperasi di NTT ada 4.185 unit. Koperasi tidak aktif sebanyak 363 unit.
“Yang cukup dominan di NTT saat ini adalah koperasi konsumtif seperti koperasi simpan pinjam, bukan koperasi produktif. Karena itu kami harus mendorong untuk kembali sehat. Masih banyak aspek yang harus dibenahi," ujarnya.
Karena banyak koperasi yang bergerak di usaha simpan pinjam (konsumtif), maka saat pandemi seperti sekarang ini dampaknya adalah pada aspek pengembalian uang pinjaman.
"Otomatis kalau tidak ada pengembalian dari anggota maka tentu tak ada penumpukan dana sehingga bagaimana akan melayani peminjaman kembali," katanya.
Menghadapi kendala seperti ini kata Sylvia, instansinya akan melihat persoalan yang dihadapi setiap koperasi dan memberikan saran dan jalan keluar.
Pemerintah hanya sebatas memberikan saran kepada koperasi dimaksud. Mungkin bisa melakukan relaksasi pinjaman seperti penundaan pengembalian atau mungkin restrukturisasi atau perhitungan kembali.
"Aspek kelunakan diharapkan bisa dilakukan oleh koperasi dan kami pemerintah hanya sebatas menyarankan. Kami tidak bisa melakukan intervensi lebih jauh karena ada independensi koperasi. Kami akan berkoordinasi dengan Dinas Koperasi Kabupaten masing -masing untuk mencoba membantu mereka ," tambah Sylvia Pekujawang.
Dia menyebutkan sesuai data yang ada daerah terbanyak koperasi terdampak Corona, Covid -19 adalah Kabupaten Nagekeo dengan 69 unit. Kemudian disusul Sikka 46 koperasi, Belu 43 koperasi, Flores Timur 28 koperas, Kabupaten Kupang 25 koperasi.
“Sedangkan kabupaten dengan koperasi terdampak Covid -19 terendah yaitu Malaka nol dan Sumba Timur 2 koperasi,” tandasnya.