Semarang, Gatra.com - Partisipasi warga Jawa Tengah (Jateng) mengikuti sensus penduduk online 2020 masih rendah yakni 27,62% dari jumlah penduduk sebanyak 34,74 juta jiwa.
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, Sentot Bangun Widoyono jumlah warga yang telah mengikuti sensus penduduk (SP) online yang sebanyak 9,6 juta jiwa.
“Pencapaian sensus penduduk online di Jateng sebesar 27,62 telah melebihi target yang ditentukan sebesar 25,20 persen,” katanya, Sabtu (27/6).
Pelaksanaan sensus penduduk online digelar 15 Februari hingg 29 Mei 2020. Kendala dihadapi antara lain, masyarakat di desa masih banyak belum paham teknologi sehingga kesulitan memasukan data.
Lebih lanjut Sentot menyatakan, dari 21,99 juta keluarga di Jateng yang telah melakukan sensus penduduk online sebanyak 2,64 juta keluarga.
“Kebanyakan warga memilih untuk menunggu kedatangan petugas sensus yang datang ke rumah pada pendataan sescara manual,” ujar Sentot.
Pendataan secara manual dijadwalkan akan dilakukan pada September 2020. Petugas sensus penduduk akan mendatangi rumah warga yang belum melakukan sensus penduduk online.
Berdasarkan data BPS Jateng, warga yang paling banyak mengikuti sensus penduduk online adalah Kabupaten Karanganyar sebanyak 622 ribu jiwa disusul Kota Semarang sebanyak 593 ribu jiwa.
Kemudian disusul Kebupaten Cilacap sebanyak 529 ribu jiwa, Kebupaten Boyolali sebanyak 513 ribu jiwa, dan Kabupaten Brebes sebanyak 512 ribu jiwa.
Sedangkan paling rendah Kota Pekalongan sebanyak 75 ribu jiwa, kemudian Kota Magelang sebanyak 79 ribu jiwa, dan Kabupaten Rembang sebanyak 83 jiwa.
Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen sebelumnya menyatakan, untuk pelaksanaan pendataan sensus manual mendatang agar melibatkan ketua rukun tetangga (RT) dan ketua rukun warga (RW).
“BPS agar mengajak ketua RT dan RW yang memiliki data warga agar bisa berjalan lancar,” ujar dia.