Semarang, Gatra.com - Daya tampung rumah sakit rujukan di Jawa Tengah (Jateng) masih mencukupi untuk merawat pasien positif Covid-19.
Saat ini jumlah pasien positif Covid-19 yang masih menjali perawatan di sejumlah rumah sakit (RS) rujukan sebanyak 1.723 orang.
Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo menyatakan, untuk penanganan pandemi Covid-19 telah menyiapkan sebanyak 58 rumah sakit rujukan.
“Daya tampung rumah sakit rujukan di Jateng masih aman. Kapasitasnya masih cukup,” katanya rumah dinas Gubernur, Puri Gedeh Semarang, Sabtu (27/6).
Menurut Ganjar, bahkan ada beberapa rumah sakit rujukan yang kapasitas ruangan yang ada masih terisi separuh, seperti Rumah Sakit Bung Karno Solo dan RSUD dr. Moewardi Solo.
Masih adanya ruangan rumah sakit ini, lanjutnya, karena tidak semua orang positif Covid-19 harus dirawat di rumah sakit. Ada yang harus menjalain karantina mendiri di rumah.
“Kecuali bila mereka ada gejala lain sehingga memang mengharuskan dirawat di rumah sakit rujukan, maka akan dirawat,” ujarnya.
Mengenai ketersediaan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis di rumah sakit, Ganjar menyatakan, tidak ada kekurangan, stoknya yang ada masih aman dan terkontrol.
Meski begitu, ia meminta kepada pihak rumah sakit agar proaktif apabila membutuhkan APD tambahan agar segera bisa dipenuhi.
“Sekarang yang dibutuhkan adalah dukungan masyarakat agar mau disiplin menaati protokol kesehatan yang telah ditetapkan,” ujarnya.
Kepada masyarakat yang masuk kelompok rentan seperti lansia, penyandang disabilitas, ibu hamil dan menyusui serta anak-anak harus menjaga diri dan dijaga agar tidak terpapar virus covid-19.
“Jangan sampai mereka keluar bebas dan itu dapat berbahaya bagi kesehatannya,” kata Ganjar.
Sementara itu, data kasus positif Covid-19 di Jateng sampai Sabtu (27/6) tercatat sebanyak 3.574 orang, dengan perincian 1.568 orang yang sembuh, 1.723 orang masih dirawat, dan 283 orang postif meninggal.
“Kasus positif Covid-19 di Jateng masih tinggi, sebab kami masif melakukan tracing dengan mengadakan rapid test dan swab test massal di setiap kabupaten/kota,” ujar Ganjar.