Palembang, Gatra.com – Ratusan masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Sumsel Bersatu menyatakan sikap menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Haluan Idiologi Pancasila (HIP) yang diusulkan leh beberapa fraksi di DPR RI.
Sekretaris Front Pembela Islam (FPI) Sumsel, Habib Mahdi mengatakan aksi protes dan menolak RUU HIP karena bisa mencererai Pancasila sekaligus memberikan ruang bagi komunis, PKI ataupun neo PKI masuk dan berkembang lagi di Indonesia.
Menurutnya, RUU HIP bermuatan anti Pancasila yang tergambar dalam jargon-jargon Trisila dan Ekasila yang ditujukan untuk merubah ideologi Pancasila sesuai dengan kehendak pengusul.
“Kalau RUU HIP tidak dibatalkan, kita minta partai pengusung RUU HIP dibubarkan saja. Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, patut dicurigai partai tersebut telah ditunggangi oleh kaum tertentu yang ingin mengubah pancarsila secara halus dan sistematis,” ungkapnya dalam aksi damai di Kantor DPRD Sumsel, Jumat (26/6).
“Kami siap mengawal maklumat MUI pusat dan Dewan Pimpinan MUI Se-Indonesia,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua Forum Umat Islam (FUI) Sumsel, KH Umar Said menambahkan, RUU HIP merupakan gerakan tanpa sebab tujuan, sehingga menggerakan pihaknya untuk melakukan aksi. “Pancasila itu merupakan produk nenek moyang, produk nenek moyang yang terluka dan patah tangan. Adanya RUU HIP ini akan mendurhakai perjuangan tersebut,” tegasnya.
Dia menegaskan, MUI diisi oleh sekumpulan Ulama sehingga maklumat yang dikeluarkannya maka maklumat ulama tersebut merupakan harga mati.