Home Teknologi Tukang Kayu dan Penjual Martabak di Tegal Bikin Robot

Tukang Kayu dan Penjual Martabak di Tegal Bikin Robot

Slawi, Gatra.com - Banyaknya tenaga medis yang terpapar Covid-19 menggerakkan sejumlah pemuda di Desa Gantungan, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah membuat robot untuk membantu para tenaga medis dalam menangani pasien Covid-19.

Robot yang dibuat tergolong canggih. Memiliki nama sementara Inyong Robot Tegal, robot tersebut memiliki panjang 55 sentimeter, lebar 43 sentimeter, tinggi 80 sentimeter dan berat sekitar 10 kilogram. Sedangkan material pembuatannya dari besi, akrilik, dan fiber.

Saat diuji coba di RSUD dr Soeselo Slawi, Jumat (26/6) siang, robot ini mampu mengucapkan beberapa kalimat dalam bahasa Jawa dan Tegal serta bisa mengantarkan obat, makanan maupun keperluan pasien lainnya.

Untuk keperluan itu, robot dilengkapi rak dengan tonase mencapai 20 kilogram dan empat roda di bagian depan dan belakang. Adapun daya penggeraknya menggunakan aki yang bisa secara otomatis mengisi daya sendiri saat akan habis. Saat berjalan, robot pintar ini memanfaatkan sensor pembaca garis untuk memandu arah saat berjalan menuju ruang perawatan.

Hebatnya, para pemuda yang menciptakan robot tersebut tidak ada yang memiliki latar belakang pendidikan perguruan tinggi (PT). Mereka belajar membuat robot secara autodidak dari buku dan internet. Pekerjaan mereka pun serabutan, di antaranya tukang kayu dan penjual martabak.

Salah satu pemuda yang terlibat pembuatan robot tersebut, Abdul Wahab (30) mengatakan, pembuatan robot didasari keprihatinan banyaknya tenaga medis yang terpapar Covid-19 karena pekerjaannya mengharuskan berinteraksi langsung dengan pasien.

"Kita juga lihat di negara maju seperti Amerika, China dan lain-lain mereka sudah melibatkan robot untuk mengatasi Covid-19.? Sebagai putra daerah, Tegal ini kan Jepangnya Indonesia, kenapa sebagai pemuda Tegal kita tidak mencoba membuat sesuatu yang hampir sama untuk membantu tenaga kesehatan di RS," ujarnya.

Menurut Wahab, robot berfungsi untuk mengurangi interaksi tenaga medis dengan pasien, seperti mengantar obat atau makanan ke ruang perawatan pasien yang dituju sekaligus mengingatkan pasien untuk meminum obat yang diantar.

"Robot ini masih dalam tahap penyempurnaan karena baru pertama kali diujicoba. Nanti akan dilengkapi dengan kamera, monitor, dan microphone. Jadi nanti robot ini bisa berinteraksi antara pasien dan tenaga medis," ujar Wahab.

Wahab mengatakan, pembuatan robot dilakukan bersama empat rekannya selama sekitar satu bulan. Biaya yang dihabiskan selama proses pembuatan mencapai Rp5 juta. Biaya pembuatan itu dikumpulkan dengan cara patungan.

"Kami belajar membuatnya autodidak. Dari kami tidak ada yang lulusan sekolah robotik atau kampus mana. Saya sendiri SMP tidak lulus. Lainnya ada yang lulusan MTs (SMP), lulusan MI (SD). Kami hanya anak desa yang mau mencoba membuat sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain," tuturnya.

Rekan Abdul Wahab, Abdul Maliki (21) mengatakan, komponen robot di antaranya terdiri micro control, software dan sensor. Menurut dia, robot dibuat dengan basic line follower.

"Jadi dia mengikuti garis. Kita masukkan perintah, nanti dia akan mengikuti perintah sesuai dengan garis yang kita pilih atau kita perintahkan. Kalau sudah selesai melaksanakan tugas, nanti dia akan kembali lagi ke tempat semula," jelasnya.

Wahab menambahkan, dia dan rekan-rekannya membuat dua robot. Selain rob dengan basic line follower, satu robot lainnya yang dibuat menggunakan basic koordinat.

"Robot yang koordinat ini masih kita kembangkan. Dalam 1-2 bulan mudah-mudahan bisa jadi. Kalau robot line follower ini nanti kita sempurnakan dan kita terus uji coba sampai maksimal. Insya Allah sudah jadi pada minggu depan," ucapnya.

Sementara itu, Bupati Tegal Umi Azizah mengapresiasi robot yang dibuat Wahab dan keempat rekannya. Keberadaan robot itu dinilainya bisa membantu para tenaga medis yang menangani pasien Covid-19.

"Saya atas nama pribadi dan jajaran Pemkab Tegal sangat mengapresiasi dan bangga ?ada putra daerah yang mampu berinovasi di tengah pandemi Covid-19. Karena inovasi dari Mas Wahab dan kawan-kawan itu betul-betul sesuai kebutuhan kab tegal terutama kebutuhan RS, untuk nganter obat, nganter makanan dan lain sebagainya," ujarnya usai menyaksikan ujicoba.

Setelah nanti disempurnakan dan hasil ujicoba berikutnya memuaskan, Umi berharap robot tersebut selain bisa membantu tugas tenaga medis, juga dapat menghibur dan menyemangati pasien Covid-19 sehingga bisa cepat sembuh.

"Prinsipnya tidak hanya agar teman-teman tenaga medis merasa ringan, tapi juga melalui pelayanan ini memberikan optimisme kepada pasien-pasien. Memberi semangat, menghibur," ucapnya.

362