Palembang, Gatra.com - Kepala Bagian Kemitraan dan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Daerah OJK Regional Sumbagsel, Anjar Sumarjati menyebutkan hingga Mei 2020 sektor pertanian mendominasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Sumsel. Hal ini disampaikan dalam diskusi Geliat dan Kiat UMKM Sumsel di New Normal, Jumat (26/6).
Anjar menyebutkan total penyaluran KUR di Sumsel sebanyak Rp 1,39 triliun dengan jumlah debitur sebanyak 31.005 debitur dari 11 bank penyalur KUR dengan rasio NPL 0.00 persen.
Untuk sektor pertanian, perburuan dan kehutanan dengan besaran yakni Rp 565,69 miliar atau sekitar 40,74 persen dari total penyaluran KUR. Sedangkan, kemudian sektor produksi diluar sektor perdagangan yakni sebesar 35.98 persen. Kemudian, sektor perdagangan yakni sebesar 23.28 persen.
"Sektor produksi diluar sektor perdagangan ini diantaranya sektor jasa, konstruksi, industri pengolahan, Kelautan dan perikanan," katanya, Jumat (26/6).
Penyaluran ini kebanyakan untuk skala usaha mikro yakni dengan jumlah debitur mikro yakni sebanyak 27.359 atau sebanyak 88.24 persen debitur. Sedangkan, sisanya yakni untuk skala kecil/retail dan TKI.
Saat ini, untuk mendukung para UMKM ditengah pandemi, OJK telah memberikan beberapa kebijakan diantaranya mewajibkan bank menyalurkan kredit kepada UMKM sebesar minimal 20 persen dari total kredit, melakukan relaksasi ATMR, memperluas laku pandai dan lain sebagainya.
"Kami harap dengan adanya kebijakan ini maka dapat membantu UMKM dalam kondisi ditengah pandemi COVID-19," tutupnya.