Home Milenial Anggota DPRD Jateng Beri Catatan Merah PPDB 2020

Anggota DPRD Jateng Beri Catatan Merah PPDB 2020

Semarang, Gatra.com - Anggota DPRD Jawa Tengah memberikan catatan merah pelaksanaan pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMAN/SMKN 2020.

Menurut anggota Fraksi Partai Gerinda DPRD Jawa Tengah (Jateng) Yudi Indras Wiendarto, pelaksanaan pendaftaran PPDB yang berlangsung 17-25 Juni 2020 banyak permasalan dan kegaduhan.

“PPDB ini kegiatan rutinitas tiap tahun kok masih banyak permasalan. Mestinya bisa dipersiapkan lebih baik,” katanya dalam keterangan kepada wartawan di Semarang, Jumat (26/6).

Secara umum, lanjut Yudi yang duduk di Komisi E DPRD Jateng ada beberapa catatan merah dalam pelaksanaan PPDB SMAN/SMKN 2020, yakni mekanisme pendaftaran dan berbagai persyaratannya.

Baca jugaNama Wagub Jateng Dicatut untuk Daftar PPDB 2020

Pendaftaran pada hari pertama server sempat error, menimbul kegaduhan karena calon siswa tidak bisa mendaftar. Serta masih banyak calon siswa maupun orang tua siswa yang kebingungan, misalnya dengan perhitungan konversi nilai piagam kejuaraan serta persyaratan.

Siswa tidak bisa mengakses tahapan PPDB selanjutnya, karena Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil belum memperbaharui data domisili siswa tersebut.

“Permasalan ini benarnya tak perlu terjadi jika Dinas Pendidikan dan kebudayaan serta Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil melakukan koordinasi,” ujar Yudi.

Permasalan lain, lanjut Yudi, kecurangan dalam pendaftaran karena ada 13.834 pendaftar menggunakan surat keterangan domisili (SKD). Dari ada 1.007 pendaftar mencabut SKD kara diduga asli tapi palus (aspal).

Oleh karenanya, ia meminta dilakukan evaluasi total pelaksanaan PPDB SMAN/SMKN 2020 agar ke depan tidak terjadi kegaduhan dan kecurangan.

Baca juga: PPDB, Ganjar Heran Ada 13.834 Pendaftar Pakai SKD

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng agar lebih siap lagi, terutama dalam sosialisasi dengan memberikan edukasi ke masyarakat tentang pentingnya integritas dalam PPDB.

Integritas dan kejujuran perlu ditekankan dalam PPBD karena yang dipertaruhkan adalah masa depan generasi penerus bangsa.

“Jika ada hal-hal yang tidak semestinya , takutnya akan merusak mental generasi muda. Saya berharap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng lebih fokus lagi,” ujar Yudi.

160