Medan, Gatra.com – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi akan menganti pejabat eselon dua yang tidak berubah. Namun mantan ketua PSSI tersebut tidak menyebutkan nama pejabat yang dimaksud.
Hal itu diungkapkan Edy Rahmayadi menjawab pertanyaan wartawan terkait pejabat eselon dua yang ditegur namun tidak berubah. Edy menyebutkan bahwa yang tidak berubah diganti. “Ganti, segera. Jangan disebut nanti sakit hati orang itu,” kata Edy, di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid 19 Sumut, Kamis (25/6).
Baca Juga: Wacana Kenormalan Baru di Sumut Harus Dikaji Serius
Ketika ditanya apakah akan ada rotasi, Edy mengatakan pasti. Namun saat ditanya berapa banyak jumlah eselon dua yang akan diganti, Edy hanya menjawab banyak. Sebelumnya dalam wawancara yang sama Edy juga menuturkan bahwa dia berharap Sumut bebas dari korupsi.
Edy mengatakan bahwa Sumut harus bebas korupsi. Untuk itu dia mengajak semua pihak untuk jujur, benar, berani, tulus dan ikhlas. “Kalau kita sudah jujur, kita cari untuk referensinya supaya benar, dan kalau sudah benar maka kita berani,” katanya.
Baca Juga: GAWAT, Dalam Sehari 117 Positif Covid di Sumut
Persoalan yang ada saat ini adalah ketidak jujuran. Sumut ini kaya, namun kenyataan miskin. Berarti, kata Edy ada yang tidak beres. Pengelolaan pemerintah di dana APBD yang pertama perencanaan.
Direncanakan dari A sampai dengan Z. Setelah itu dipelajari dan di evaluasi dalam rangka mensejahterakan rakyat. Jika tidak cukup setahun, maka dua tahun, hingga empat tahun. “Jangka pendek namanya. Perlu pengawasan yang ketat, termasuk wartawan. Setelah diawasi dilaporkan dan dipertanggung jawabkan di LKPJ,” jelasnya.
Edy menambahkan bahwa sebenarnya kelola pemerintah itu sudah benar. “Namun kitanya yang tidak benar, kitanya yang perlu dibenarin,” ujarnya.