Karanganyar,Gatra.com - Pembukaan pariwisata bermodal protokol kesehatan di Kabupaten Karanganyar memantik respons positif daerah lain untuk mempelajarinya. Satu di antaranya Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
Dalam kunjungan kerjanya, rombongan Komisi II DPRD Pacitan diterima di ruang podang I Kantor Bupati Karanganyar, Kamis (25/6). Mereka disambut Asisten II Sekda Karanganyar Agus Cipto Waluyo dan Staf Ahli Bupati, Supramnaryo.
Ketua rombongan kunker yang juga Ketua DPRD Pacitan, Indrata Nur Bayu Aji mengaku beruntung kegiatannya kali ini dapat disambut tuan rumah. Menurutnya, belum banyak daerah bersedia menerima kunjungan kerja instansi dari luar kota di masa pandemi Covid-19.
Materi yang dibahasnya kali ini seputar pengelolaan pariwisata di tatanan normal baru. Ia merasa butuh banyak saran untuk mengembalikan pariwisata Pacitan kembali bergeliat. Sebenarnya, Pacitan sudah bersiap membuka obyek-obyeknya pada 18 Juni lalu. Namun karena ditemukan lagi warga terkonfirmasi positif corona, maka pemerintah setempat menundanya. Kemudian, pembukaan dipilih tanggal 30 Juni.
"Statusnya kembali rawan. Dari 18 Juni, mundur menjadi 30 Juni. Setelah melalui simulasi, ternyata ada yang positif Corona lagi setelah sempat semua pasien sembuh," katanya.
Ia melihat, Kabupaten Karanganyar yang tidak juga aman dari Covid-19, ternyata berani membuka seluruh obyek wisatanya. Banyak hal ingin digali seperti regulasi dan kepatuhan stakeholder pariwisata dalam menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, ia ingin menakar seberapa tinggi minat kunjungan ke obyek wisata pengunungan dibanding pesisir pantai.
"Kami memiliki garis pantai 70 Km lebih. Banyak pemandangan menakjubkan di sana. Obyek wisata pantai dan gua menjadi andalan. Namun sekarang, yang baru dibuka hanya delapan pantai saja di Pacitan. Berbeda sekali dengan Karanganyar yang memiliki Tawangmangu di lereng Lawu. Belum dibuka saja, saya menyaksikan di sosmed, pengunjung sudah berjubel sampai membuat jalan raya macet parah," katanya.
Menurutnya, Pacitan dengan Karanganyar memiliki karakteristik sangat berlainan. Termasuk sajian obyek pariwisatanya.
Ketua Komisi II DPRD Pacitan Ronny Wahyono mengatakan sejumlah obyek wisatanya riskan dikunjungi selama pandemi, terutama gua. Sedangkan wilaya pantainya belum seluruhnya dibuka.
"Kami ingin sharing tentang pengelolaan wisata maupun kebijakan daerahnya," katanya.
Asisten II Sekda Karanganyar, Agus Cipto Waluyo mengatakan pentingnya pengelola obyek wisata menjamin keamanan, kesehatan dan kenyamanan para pengunjung. Selama tatanan normal baru, tiga hal tersebut perlu lebih dipertegas. Pemda telah menerbitkan SE bupati terkait penerapan protokol kesehatan. Sanksi tegas dijatuhkan bagi pelaku usaha pariwisata yang mengabaikannya.
"Di Karanganyar terdapat sekitar 60 obyek. Namun bagi wahana air, belum diizinkan buka. Kami masih mendalami apakah itu aman terutama kaitannya penularan penyakit," katanya.