Solo, Gatra.com – Museum Radya Pustaka yang merupakan museum tertua di Indonesia kembali dibuka setelah selama tiga bulan tidak beroperasi. Dibukanya museum ini bertujuan untuk menggeliatkan kembali wisata edukasi selama pandemic covid-19.
Pengelola Museum Radya Pustaka, Totok Yasmiran mengatakan telah membuka museum radya pustaka sejak Selasa (23/6). Pasca dibuka, protokol kesehatan diterapkan secara ketat. Mulai dari menyediakan tempat cuci tangan dan hadsanitizer, pengecekan suhu tubuh.
”Kami terapkan protokol kesehatan secara ketat,”ucapnya saat ditemui Rabu (24/6).
Setelah dibuka kembali, hanya ruang pameran saja yang boleh diakses oleh pengunjung. Jumlah pengunjung pun hanya dibatasi 30 orang tiap harinya. Untuk ruang perpustakaan saat ini masih belum bisa diakses.
”Kalau perpustakaan belum bisa diakses umum, hanya peneliti saja yang bisa mengakses, itu pun harus izin resmi dari Kepala Dinas Kebudayaan,”ucapnya.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Solo Agus Santoso mengatakan sebelum dibuka, dua museum sudah dilakukan penyemprotan disinfektan. Untuk pembukaannya diberlakukan pembatasan-pembatasan sesuai dengan protokol kesehatan.
”Protokol kesehatannya kami berlakukan sesuai aturan, selain itu kami lakukan penyemprotan disinfektan tiap harinya,”ucapnya.
Setiap harinya museum Radya Pustaka beroperasi mulai pukul 09.00-14.30 WIB. Pola kunjungannya pun di bagi dua sift mulai pukul 09.00-11.30 WIB dan 12.00-14.30 WIB.