Tapanuli Utara, Gatra.com - Bupati Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara (Sumut), Nikson Nababan menyampaikan terkait adanya informasi binatang misterius yang menyerang ternak warga masih dalam penelitian dan pencarian. Segala kemungkinan harus kita teliti sehingga dapat informasi yang pasti.
"Sesuai dengan koordinasi dengan tim peneliti dan pencarian sebenarnya ini sudah terjadi beberapa tahun berturut turut, sejak tahun 2017, 2018 dan 2019. Yang menjadi sasaran adalah binatang bebek, entok dan angsa," terang Nikson saat dikonfirmasi Gatra, Rabu (24/6).
Nikson menyampaikan karena situasi ini, pihak Polres dan Kodim melalui Babinsa dan Babinkamtibmas tetap melakukan patroli untuk menjamin keamanan masyarakat. Demikian juga BKSDA tetap koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Muspika.
"Dinas Lingkungan Hidup agar membuat surat edaran apabila ditemukan lagi binatang yang menjadi korban. Segera dibawa ke rumah sakit jika ada binatang yang korban untuk segera di autopsi sehingga diketahui penyebabnya. Apakah bekas sayatan benda tajam atau oleh binatang buas," tukasnya.
Kepada masyarakat, Nikson mengimbau untuk tidak sembarangan memposting berita yang meresahkan masyarakat. Kita teliti dan selidiki dulu sehingga didapatkan penyebab yang pasti.
BKSDA (Balai Koservasi Sumber Daya Alam) Wilayah IV Tarutung, Manigor Lumbantoruan menyampaikan, bahwa sampai saat ini belum bisa membuat kesimpulan penyebab kematian hewan peliharaaan masyarakat. Apabila kita teliti bekas luka yang ada dalam foto-foto binatang yang jadi korban tersebut, seperti ada kemungkinan seperti bekas benda tajam.
"Tetapi itupun belum bisa kita simpulkan karena hanya foto yang kita analisa. Bangkai binatang tersebut sudah sempat dikuburkan dan jejak kaki dan cakaran tidak jelas lagi, sudah kena hujan dan jejak kaki yang lain," pungkas Manigor.