Jakarta, Gatra.com - Direktur Jaminan Sosial Keluarga Kementerian Sosial (Kemensos), Rahmat Kusnadi, mengatakan, peningkatan kesadaran mencuci tangan dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari Kemensos sangat tinggi, yakni berda di angka 94,2%.
Rahmat dalam webbinar bertajuk "Sinergi Gerak Masyarakat Menghadapi Dampak Adaptasi Kebiasaan Baru", Selasa (23/6), juga menyampaikan, penggunaan masker di kalangan KPM sejumlah 94,3%.
"Pendamping kami melaporkan, 68,4% peningkatan pada setidaknya praktik social distancing di wilayah mereka, dilakukan," ujarnya.
Menurut Rahmat, penerapan menjaga jarak (social distancing) itu terlihat saat masyarakat penerima bantuan dari Kemensos sedang mengantre untuk mencairkan bantuan di ATM maupun kasir bank atau loket lainnya yang ditunjuk.
"Karena saat menerima bantuan atau mencairkan bantuan di ATM maupun di agen-agen bank ini, mereka harus melakukan protokol kesehatan, cuci tangan, memakai masker, jaga jarak, dan seterusnya," ujar dia.
Menurut Rahmat, ini merupakan hasil dari penelitian terbaru yang dirilis sepakan lalu. Dari hasil survei ini, sejumlah 98,6% keluarga penerima manfaat atau penerima batuan dari Kemensos mempunyai kesadaran untuk meningkatkan kebersihan diri.
"Ini terkait perubahan prilaku ketika setelah terjadi Covid-19. Ini disurvei kepada 30 ribu pendamping sosial di program Keluarga Harapan," ungkapnya.
Sedangkan untuk sinergi gerak masyarakat hadapi kebiasaan baru (new normal), lanjut Rahmat, Kemensos mempunyai tenaga-tenaga lapangan yang bisa disinergikan dengan elemen dari kementerian atau lembaga lainnya.
"Kami punya pendamping PKH hampir 39 ribu, Tagana (Taruna Siaga Bencana) hampir 36 ribuan. Ada penyuluh sosial, ada tenaga kegiatan sosial kecamatan atau pilar-pilar lainnya dalam penanganan kemiskinan," ungkapnya.
"Ini mudah-mudahan bisa disinergikan sebagai gerak masyarakat menghadapi dampak adaptasi kebiasaan baru," katanya, menambahkan.