Yogyakarta, Gatra.com – Dinas Komunikasi dan Informatika Daerah Istimewa Yogyakarta mengembangkan aplikasi Cared+ untuk mendata warga DIY dan memudahkan pelacakan penularan Covid-19.
Kepala Diskominfo DIY, Rony Primanto, mengatakan Cared+ layaknya paspor digital tapi berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK). “Paspor digital itu memudahkan kami ketika akan mendata orang berkurumun di suatu tempat,” kata dia saat ditemui di kantor Dinas Pariwisata DIY, Selasa (22/6).
Menurut Rony, data di aplikasi itu akan diintegrasikan dengan data Covid-19 DIY. “Misal ada ODP yang sebenarnya harus isolasi tapi dolan-dolan atau ada yang positif berkunjung ke objek wisata, tracing bisa mudah dilakukan. Tapi kami harap itu tidak terjadi,” ucapnya.
Rony menjelaskan masyarakat dapat mengunduh aplikasi ini ke ponsel dan mengisi data diri. Aplikasi ini juga memuat teknologi QR Code untuk memindai tanda tersebut di sejumlah lokasi hingga terekam oleh sistem.
“Data ini juga bisa digunakan pengelola wisata atau mal untuk memantau jumlah kunjungan,” katanya.
Menurut Rony, aplikasi ini bisa diunduh di laman Pemda DIY, jogjaprov.go.id. Teknologi ini bakal diterapkan saat uji coba di sepuluh destinasi wisata yang akan dibuka. “Kami gunakan saat uji coba nanti sehingga tahu kekurangannya,” ucapnya.
Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo menambahkan tahap uji coba wisata normal baru digelar pada 24 - 26 Juni. “Sistem paspor digital itu juga bisa reservasi secara offline. Sehingga jika terjadi sesuatu (penularan Covid-19), bisa mudah melakukan tracing,” pungkasnya.