Indragiri Hulu, Gatra.com - Jika beberapa tokoh berbondong - bondong datang untuk mendaftar ke Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Nasional Demokrat (NasDem) Indragiri Hulu (Inhu) pada 23 September 2019 lalu.
Tampaknya justru 'pil pahit' harus diterima para bakal calon yang telah mendaftar dan memaparkan visi misinya, di DPC Inhu. Pasalnya dari 7 bakal calon kepala daerah yang mendaftar di DPC tak satu pun keluar untuk di usung oleh DPP NasDem, justru sebaliknya nama yang direkomendasikan oleh DPP NasDem datang dari orang yang tidak pernah mendaftarkan diri sebelumnya di DPC.
Saat dihubungi Gatra.com, Selasa (23/6) Ketua Panitia Seleksi Penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati Partai NasDem Inhu, Seno Harto mengatakan nama yang justru diusung oleh DPP NasDem yakni dari pasangan calon Rezita Meylani - Junaidi Rachmat. "Rekomendasi yang dikeluarkan DPP NasDem memutuskan untuk mengusung bakal calon bupati dan wakil bupati pasangan Rezita Meylani-Junaidi Rachmat di Pilkada 2020-2025. Rekomendasi dikeluarkan 18 Maret 2020 dengan Nomor 120- SI/RP/DPP- NasDem/III/2020," kata Seno.
Seno menjelaskan, rekomendasi yang dikeluarkan oleh DPP NasDem dinilai tidak mengikuti hasil rapat pleno penjaringan bakal calon yang dilakukan pansel penjaringan DPC Nasdem Inhu. "Kami di daerah sebenarnya mengikuti saja keputusan DPP, namun juga tidak ada salahnya DPP juga mengikuti mekanisme yang dilaksanakan selama ini. Jika merunut SK Pansel penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati dengan nomor 02 -SK/DPD NasDem/IX/20192019 yang berasal dari DPP sendiri," ujar Seno.
Bahkan, penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati di Inhu atas perintah DPP dengan surat Nomor 006-PO/DPP-NasDem/IX/2019 tanggal 17 September 2019.
Dimana proses pengembalian formulir pendaftaran sampai penyampaian visi dan misi bakal calon bupati dan wakil bupati pilkada serentak dilaksanakan Pansel tanggal 23 September hingga 5 Nopember 2019 sampai rapat pleno tanggal 3 Nopember 2019 yang dihadiri unsur DPW Partai NasDem Provinsi Riau.
Uniknya sepanjang proses tersebut berlangsung, nama-nama yang sebelum mendaftarkan diri ke DPC justru tidak keluar untuk direkomendasikan oleh DPP. Yang tak ayal membuat semua orang kaget yakni pada pleno 3 Maret 2020 lalu yang dihadiri DPW dan dua wakil dari DPP justru merekomendasikan Hj Siti Aisyah, H Mustofa dan H Nurhadi sebagai bakal calon bupati, sedangkan bakal calon wakil bupati Marlius.
"Tidak ada nama Rezita Meylani-Junaidi Rachmat dan selama proses penjaringan tidak pernah mengambil formulir pendaftaran serta tidak pernah komunikasi," ujarnya.
Lebih jauh Seno menjelaskan, perihal rekomendasi DPP untuk Rezita Meylani-Junaidi Rachmat itu ditanda tangani Wakil Ketua umum DPP Ahmad H Ali serta ketua koordinator pemenangan pemilu Prananda Surya Paloh. "Perihal ini sudah ditindak lanjuti dan sudah melakukan rapat yang dihadiri oleh pengurus DPD, DPC, DPRT dan Kader Partai NasDem Inhu," ujar dia.
"Hasil rapat meminta Ketua Umum DPP Pusat Surya Paloh meninjau ulang kembali rekomendasi yang dikeluarkan tersebut. Kami bukan tidak senang rekomendasi yang dikeluarkan DPP, kita hanya mengikuti mekanisme yang ada dilaksanakan selama ini dalam proses penjaringan pencalonan bakal calon bupati dan wakil bupati," ulasnya.
Seno mengklaim bahwa hasil rapat yang dihadiri pengurus DPD, DPC, DPRT dan kader NasDem Inhu, sepakat mendukung usulan Hj Siti Aisyah-Tengku Razmara sebagai bakal calon wakil bupati pilkada tahun 2020.
Data yang berhasil dirangkum Gatra.com sejak dibukanya pendaftaran pada 23 September lalu, terdapat tujuh orang yang mendaftar. Lima di antaranya mendaftar jadi balon bupati dan sisanya balon wakil bupati.
Adapun dua balon wakil bupati yang mendaftar kata Seno antara lain Marlius, mantan anggota DPRD Inhu dan Dody Irawan, anggota DRPD aktif. Lantas untuk balon bupati ada nama Brigjen R. Hariono (Kepala BNNP Kaltim), Khairizal (Wabup Inhu saat ini), Mustafa, Subadi Anwar dan Siti Aisyah (PPAT senior di Inhu).