Jakarta, Gatra.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Anwar Abbas menyayangkan dan merasa sedih karena satu persatu asset masyarakat Indonesia melayang dan jatuh ke tangan asing di Indonesia. Salah satunya yang terbaru mengenai kepemilikan asset Bank Bukopin yang dikuasai Kookmin Bank, bank asal Korea.
“Saya sedih juga ya apalagi ekonomi tidak ada yang ditangan umat (Islam) atau tangan rakyat Indonesia. Jangan-jangan habis ini bank-bank BUMN lainnya juga dijual karena tidak kuat bersaing,” katanya, di Jakarta, Selasa (23/6).
Anwar Abbas yang akrab disapa Buya ini menilai saat ini hampir tidak ada lagi bank milik rakyat Indonesia yang asli selain Bank Mega yang masih bertahan.
“Bank Bukopin ini kita tahu selama ini merupakan bank yang membela masyarakat bawah, kemudian berubah orientasi dan bersaing dengan bank-bank besar dan akhirnya kalah. Akhirnya kan mengalami masalah dan salah satu yang menyelamatkan dengan cara dijual,” katanya.
“Kok ada bank milik pribumi yang semula dicita-citakan untuk membela rakyat, tetapi berubah haluan, apalagi kalau good governance-nya tidak jalan,” tambahnya.
Buya melihat adanya gelagat beberapa perusahaan besar di Indonesia sudah mulai dijajakan ke asing atau sedang dan mulai dilirik untuk dikuasai sahamnya. Apalagi jika diakumulasi dengan utang luar negeri BUMN sekitar Rp5.600 triliun.
“Jika BUMN tidak sanggup, siapa yang harus membayar? Kan negara, semestinya kalau pemerintah mau berutang, harus menghitung utang BUMN juga,” katanya.