Jakarta, Gatra.com- Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menuturkan, terdapat backlog atau jaminan simpanan BMKG sebesar Rp 851,85 miliar. Angka ini didapat dari usulan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) 2021 berdasarkan Renstra 2020-2024 sebesar Rp3,741 triliun.
“Selanjutnya mohon dukungan Ketua, Para Wakil Ketua dan Anggota Komisi V DPR RI untuk pemenuhan backlog anggaran tahun 2021. Hal ini supaya BMKG dapat menjalankan program pembangunan tahun 2021 secara maksimal,” tuturnya dalam rapat dengan Komisi V DPR RI, Jakarta, Senin (22/6).
Untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan reformasi sosial, BMKG fokus pada bidang pembangunan. Ada tiga tema dan fokus pembangunan prioritas nasional yang akan digencarkan pada 2021. Pertama, memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan berkualitas dan berkeadilan. Kedua, memperkuat infrastuktur untuk mendukung pengembangkan ekonomi dan pelayanan dasar. Ketiga, membangun lingkaran hidup, meningkatkan ketahanan bencana, dan perubahan iklim.
Dwikorita memaparkan, program tersebut meliputi prediksi dan peringatan dini cuaca melalui informasi cuaca publik untuk pariwisata (scaling up weather capacity II) yang ditargetkan menjangkau enam provinsi. Selain itu, melakukan Operational Aloptama MKG maksimal di 1814 lokasi.
Menanggapi hal ini, Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Golkar, Gatot Sudjito mempertanyakan detail target program BMKG tahun 2021. Menurutnya, BMKG perlu menganalisis secara detail untuk memetakan kegiatan yang menjadi prioritas. Hal ini agar backlog dapat dioptimalkan.
“BMKG berperan penting untuk melakukan upaya warning agar suksesnya panen dan perjalanan tidak mencelekakan itu tertib. Di sisi lain, ada beberapa catatan. Enam provinsi yang itu dilakukan, provinsi mana dan kabupaten kota yang mana dalam upaya programnya BMKG,” tuturnya.