
Semarang, Gatra.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) memborong juara pada “Lomba Inovasi Daerah dalam Tatanan Normal Baru” yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Dalam lomba tersebut Pemprov Jawa Tengah (Jateng) meraih predikat juara I pada sektor Tempat Wisata dan Transportasi Umum.
Pada sektor Tempat Wisata, Jateng berhasil mengungguli Pemprov Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Di sektor Transportasi Umum, mengungguli Pemprov Bali dan Kalimantan Tengah.
Di samping itu, Pemprov Jateng juga meraih juara III untuk sektor Pelayanan Terpadu Satu Pintu, di bawah Pemprov Sulawesi Tengah dan Kalimantan Utara.
Penghargaan diterima Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pada pengumuman lomba di Gedung Sasana Bhakti Praja Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (22/6).
Dengan prestasi tersebut, Pemprov Jateng menerima Dana Insentif Daerah (DID) dari Kementerian Keuangan senilai Rp7 miliar.
Berdasarkan rilis dari Humas Pemprov Jateng, sejumlah daerah yakni Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang, Pemkab Banyumas, Pemkab Kebumen, dan Pemkab Tegal juga meraih penghargaan pada “Lomba Inovasi Daerah dalam Tatanan Normal Baru.”
Pemkot Semarang metraih juara I klaster kota dalam sektor Tempat Wisata, juara II sektor Pasar Tradisional, dan juara III sektor Pasar Modern.
Pemkab Banyumas juara I klaster kabupaten sektor Pasar Tradisional dan Kabupaten Semarang juara III sektor Pasar Tradisional.
Pemkab Kebumen menjadi juara II klaster kabupaten sektor Pasar Modern dan Hotel, sedangkan Pemkab Tegal menjadi juara II klaster kabupaten di sektor Transportasi Umum.
Sementara, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam smenyatakan, “Lomba Inovasi Daerah dalam Tatanan Normal Baru digelar dalam empat klaster, meliputi klaster provinsi, kabupaten, kota, dan kabupaten perbatasan atau tertinggal.
Setiap pemerintah daerah diminta untuk mengirimkan video berdurasi dua menit terkait inovasi di daerahnya dalam prakondisi tatanan normal baru.
Lomba yang digelar sejak 29 Mei 2020 dengan proses pengumpulan video pada 1-8 Juni 2020 dan penilaian dilakukan pada 9-12 Juni 2020.
Pemenang tiap sektor dan klaster mendapat hadiah juara I senilai Rp3 miliar, juara II senilai Rp2 miliar, dan juara III senilai Rp1 miliar.
“Berharap lomba ini menjadi model percontohan bagi pemerintah daerah lainnya serta untuk masyarakat dalam mengupayakan tatanan produktif yang aman di tengah Covid-19,” ujar Tito.