Semarang, Gatra.com - Seiring dengan dibukanya kembali angkutan penumpang setelah adanya larangan mudik lebaran, Balai Karantina Pertanian (Barantan) Semarang menggelar patroli untuk mencegah masuk dan tersebarnya berbagai hama penyakit maupun organisme pengganggu tumbuhan.
Dalam sidaknya, Karantina Pertanian Semarang tidak bekerja sendiri, akan tetapi patroli bersama KSOP Kelas I Tanjung Emas dan Kepolisian.
Kepala Seksi Karantina Hewan Karantina Pertanian Semarang, Pratiwi Asmara Wulan mengatakan, operasi yang berlangsung di pelabuhan Tanjung Emas Semarang bertujuan untuk mengetatkan lalulintas produk pertanian berupa hewan dan tumbuhan Kalimantan-Jawa guna mencegah masuk dan tersebarnya Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK).
Menurut Pratiwi, Unggas menjadi perhatian petugas karantina. Pasalnya media pembawa ini kerap kali menjadi komoditas ilegal yang dilalulintaskan di jalur Kalimantan-Jawa. Selain unggas, media pembawa lain juga menjadi perhatian pihak Balai Karantina.
“Burung dan anjing menjadi target patroli dalam operasi yang digelar sabtu (20/6). Hewan-hewan ini datang dari Kumai Kalimantan Tengah dengan KM Dharma Ferry dan KM. Dharma Rucitra 9. Karena tak berdokumen 3 ekor burung kacer dan 1 ekor anjing harus berurusan dengan petugas” kata Pratiwi.
Meskipun sertifikat karantina daerah asal di tangan, stiker karantina daerah asal terpasang di boks kandang, petugas Karantina Semarang tetap lakukan pemeriksaan untuk memastikan burung-burung ini sehat dan layak untuk dibebaskan.