Cilacap, Gatra.com – Badan Pertolongan dan Pencarian (Basarnas) mewaspadai potensi kecelakaan air di sepanjang pesisir pantai Cilacap menyusul gelombang tinggi di perairan selatan Jawa. Dikhawatirkan wisatawan tak mematuhi imbauan untuk tak mandi di laut.
Kepala Kantor Basarnas Cilacap, I Nyoman Sidakarya mengatakan pada masa persiapan new normal ini, pantai wisata telah dibuka. Pantauan pada Minggu (21/6) area wisata pantai sudah dipadati pengunjung. Salah satunya di Pantai Teluk Penyu, Cilacap. Sejak pagi ratusan orang memadati kawasan wisata ini.
“Pagi ada yang bersepeda. Kemudian ada yang memang niat berwisata,” ucapnya.
Dia menjelaskan, papan peringatan larangan berenang telah dipasang di pantai wisata. Namun, dikhawatirkan ada wisatawan yang membandel dan tak mempedulikan ancaman ombak tinggi. Karenanya, Basarnas berkoordinasi dengan masing-masing pengelola wisata atau kelompok sadar wisata (Pokdarwis) untuk mengintensifkan patroli.
Potensi SAR di tiap Pokdarwis membentuk tim khusus yang berkeliling di area wisata dalam pengelolaannya untuk memastikan tidak ada wisatawan yang terlalu dekat dari bibir pantau atau bahkan berenang.
“Basarnas tetap memantau. Yang lebih intensif adalah Pokdarwis. Agar tidak ada wisatawan yang berenang,” ujarnya.
Menurut dia, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika telah memperingatkan potensi gelombang tinggi dan rob di pesisir selatan Cilacap. Gelombang tinggi ini sangat berbahaya, baik untuk nelayan maupun wisatawan. Pasalnya, gelombang bisa menerjang jauh ke daratan.
“Perkiraan BMKG sampai tanggal 21 Juni gelombang tingginya,” ujarnya.
Dia juga memperingatkan bahwa gelombang tinggi itu sudah memakan korban jiwa di Cilacap pekan ini. Seorang nelayan dihantam ombak tinggi dari perahunya. Sedangkan perahunya utuh. Nelayan tersebut ditemukan pada Jumat malam, usai pencarian dua hari.