Surabaya, Gatra.com - Aktivitas Rapid test massal masih digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Yang terkini, Pemkot menggelar Rapid test massal di Lapangan Hockey Jalan Dharmawangsa, Surabaya mulai pukul 14:00 WIB.
Tujuannya, masih sama. Pemkot Surabaya ingin memfokuskan upaya penanganan wabah Covid-19 pada tindakan tracing. Dengan begitu, sumber penularan Covid-19 dapat diketahui dan dihentikan dengan tindakan medis yang tepat.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan bahwa dirinya yakin dengan upaya tersebut. Risma menilai, rapid test massal akan memperkecil kemungkinan adanya penderita Covid-19 yang lolos tracing.
"Tujuannya untuk mencari, yang mungkin dari sisiran (pelacakan atau tracing) kami ada yang lolos. Untuk itu, dengan pola seperti ini kami dapat mencari siapa saja yang secara medis adalah carrier (orang tanpa gejala/OTG)," kata Risma saat konferensi pers di Lapangan Hockey, Sabtu (20/6).
Risma menilai, banyak warga Surabaya yang lolos tracing karena tidak menjalani pemeriksaan kesehatan. Mereka tidak memeriksakan diri karena tidak sadar atau tidak merasa memiliki gejala Covid-19 seperti batuk, flu, dan demam tinggi.
Akibatnya, sebagian warga Surabaya yang memberanikan diri menjalani pemeriksaan medis, dinyatakan positif Covid-19. Hingga hari, para OTG tersebut jumlah semakin bertambah dan telah menjalani isolasi mandiri dan mendapat pengawasan oleh tenaga medis.
"Jadi, dengan cara inilah (Rapid test) bisa diketahui siapa yang terindikasi carrier (OTG) atau pembawa Covid-19. Sehingga, dapat memperkecil penyebaran (penularan Covid-19) tadi," kata Risma.
Stafsus Badan Intelijen Negara (BIN) Mayjen TNI Suyanto menyatakan optimismenya terhadap penanganan Covid-19 di Surabaya. Dia berharap, penularan Covid-19 di Surabaya dapat semakin berkurang dengan gencarnya tracing melalui rapid dan swab test.
"Mudah-mudahan upaya BIN dan Pemkot Surabaya dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Karenanya, kalau (warga Surabaya) yang positif COvid-19 dari hasil tracing, dapat segera diobati," kata Suyanto.
Suyanto menilai, kegiatan tracing berupa Rapid tes massal dan tes swab selama 20 hari di Surabaya cukup membuahkan hasil. Dia menyebutkan, dari 34,021 warga yang menjalani rapid dan swab test, sebanyak 4,607 orang diantaranya positif Covid-19.
"Setelah 20 hari, mulai 29 mei hingga 20 juni, di surabaya melaksanakan kegiatan rapid tes sebanyak 34,021. Hasil reaktif sebanyak 4,607 orang. Kemudian hasil swab 4,637 orang. Memang lebih sedikit karena yang 30 orang itu titipan dari Puskesmas," katanya.