Yogyakarta, Gatra.com - Kasus positif Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta meningkat lagi hari ini, Sabtu (20/6), dengan tambahan delapan kasus. Padahal sehari sebelumnya DIY menyatakan termasuk berstatus zona kuning yakni daerah dengan tingkat penularan Covid-19 rendah.
Juru bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19 Berty Murtiningsih mengumumkan delapan kasus baru positif Covid-19. “Sehingga jumlah kasus positif Covid-19 di DIY menjadi 285 kasus,” ujar dia, Sabtu (20/6).
Delapan kasus tersebut antara lain berasal dari empat warga Kabupaten Sleman. Dua orang di antaranya punya riwayat perjalanan ke Palembang--yang salah satunya juga menerima tamu dari Semarang. Satu orang lagi punya riwayat ke Salatiga.
Seorang pasien positif lain adalah warga Kota Yogyakarta yang memiliki riwayat usai dari Solo. Adapun tiga kasus lagi dari Kabupaten Kulonprogo. Dati tiga orang ini, satu orang punya riwayat dari Kutai, Kalimantan Timur, dan dua orang pernah kontak dengan pasien positif yakni seorang penjual ikan dari Purworejo.
Semarang, Salatiga, Solo, dan Purworejo berada di Provinsi Jawa Tengah. Menurut Berty, para pasien tersebut adalah pemudik atau pelaku perjalanan dalam rangka pekerjaan.
“Mereka memeriksakan diri ke RS karena adanya gejala atau kekhawatiran dan ada yang hasilnya positif. Tetapi ada juga yang pendatang dilakukan RDT oleh puskesmas dan reaktif lalu di PCR,” tuturnya.
Selain delapan kasus positif baru, hari ini ada tambahan seorang pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal dan lima pasien positif Covid-19 yang sembuh. Dengan begitu, dari 285 kasus Covid-19, 231 orang telah sembuh.
Namun hingga kini tercatat pula 8 pasien positif, 27 PDP, dan 78 orang negatif Covid-19 di DIY meninggal. Total hingga kini ada 1774 PDP dan 7379 orang dalam pemantauan (ODP) di DIY.
Tambahan delapan kasus positif Covid-19 hari ini membuat jumlah kasus di DIY meningkat. Padahal sehari sebelumnya, Jumat (19/6), Pemda DIY menggelar pertemuan soal tahapan pembagian zona kewaspadaan Covid-19 di wilayah DIY.
Usai pertemuan tersebut, Pemda DIY menyatakatan DIY berada di zona kuning dengan risiko penularan Covid-19 tergolong rendah, kendati zona untuk tiap kabupaten/kota belum ditentukan.
Sesuai pembagian zona oleh pemerintah, zona kuning berada satu tingkat di atas zona hijau atau wilayah yang dianggap tak terdampak Covid-19. Di atas zona kuning, ada zona oranye dengan risiko penularan Covid-19 sedang dan zona merah yang risikonya tinggi.
“Risiko rendah ini sesuai skor yang dibuat Dinas Kesehatan DIY,” ujar anggota Tim Perencanaan Data dan Analis Gugus Tugas Covid-19 DIY Riris Andono Ahmad, kemarin.