Washington DC, Gatra.com - Angkatan Laut AS, Jumat mengatakan, pihaknya tidak akan mengembalikan kapten kapal induk yang terkena virus korona. Kapten kapal itu dipecat karena ikut bertanggung jawab atas keparahan krisis di kapal perang. Demikian AFP, 19/06.
Laksamana Michael Gilday, kepala operasi angkatan laut mengatakan Brett Crozier dipecat sebagai kapten USS Theodore Roosevelt pada April. Dia bersalah dalam menangani wabah COVID-19 di atas kapal bertenaga nuklir pada bulan Maret.
Gilday juga menyalahkan Laksamana Muda Stuart Baker, atasan langsung Crozier karena sebagai komandan kepemimpinannya buruk. "Adalah keyakinan saya bahwa baik Laksamana Baker maupun Kapten Crozier kurang dari apa yang kita harapkan dari mereka dalam memegang komando," kata Gilday.
Laksamana Baker dan Kapten Crozier tidak segera melakukan kewajiban utama mereka untuk menjaga 5.000 awak kapal dengan aman.
Setelah penyelidikan dua bulan, Angkatan Laut memutuskan bahwa Crozier tidak akan kembali ke Roosevelt dan tidak memenuhi syarat untuk menjadi kapten kapal lain. Sementara itu promosi yang diharapkan oleh Baker telah ditunda, sambil menunggu tinjauan lebih lanjut.
Wabah coronavirus di atas kapal Roosevelt adalah salah satu krisis pandemi pertama di AS, melumpuhkan kapal besar dan memaksanya bertahan lebih dari sebulan di pelabuhan di Guam.
Ini menimbulkan pertanyaan tentang kesiapan perang AS dan kekhawatiran tentang potensi wabah di kapal lain.
Lebih dari 1.000 kru, termasuk Crozier, akhirnya dinyatakan positif mengidap penyakit itu, meskipun hanya sedikit yang menunjukkan gejala serius dan hanya satu yang meninggal.
Kasus ini masuk ke berita setelah surat yang ditulis Crozier mengeluhkan kurangnya dukungan dalam menangani wabah itu bocor ke media pada akhir Maret.
Sementara penyelidikan awal tampaknya mendukung keluhan Crozier, penyelidikan yang lebih dalam menunjukkan bahwa Crozier dan Baker gagal mengambil perintah yang baik dalam menghadapi krisis, kata Gilday.
Mereka "gagal" dalam mengevakuasi para pelaut dari kapal ke fasilitas di Guam dengan cepat, katanya.
Crozier lebih fokus pada kenyamanan para pelaut, mengatur kamar hotel daripada menerima fasilitas yang sudah disiapkan di pusat kebugaran, kata Gilday. "Masalahnya di sini, standar kinerja terutama dalam situasi krisis," katanya.