Banyumas, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, bakal membuka objek wisata di wilayahnya secara bertahap. Para pengelola diminta mengajukan izin kepada Bupati sebelum dibuka untuk umum.
Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan, pihaknya telah melakukan pengecekan sejumlah objek wisata di kawasan Baturraden. Dia meminta para pengelola menyiapkan sarana prasarana serta standar operasional prosedur sesuai dengan protokol kesehatan COVID-19.
"Silahkan mulai ajukan izin kalau mau dibuka untuk umum. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, maka saya minta persiapkan dengan baik, terutama menyangkut protokol kesehatan," ujarnya, Jumat (19/6).
Husein mengatakan, pihaknya telah memantau secara langsung objek wisata Pancuran 7 yang dikelola PT Palawi Risorsis, Kamis (18/6). Di kawasan ini juga terdapat aktivitas Safari Offroad Baturraden yang merupakan kerjasama antara Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur, PT Palawi Risorsis serta PT Safari Hutama Alam Wisata (SHAW) yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Husein meminta agar Obwis Pancuran 7 dikelola dengan baik. Sebab, pemandian air panas alami tersebut jarang ditemukan di tempat lain.
"Sarana prasarana disiapkan dengan baik, buat SOP yang tepat di masa pendemi Covid 19 ini. Juga tak kalah penting atur jadwal kunjungan wisatawan dan pembayaran wajib non tunai. Pancuran 7 ini sebetulnya potensinya luar biasa. Tolong dibenahi lagi baik sarana prasarana, ide ide kreatif yang bisa menjadikan destinasi wisata ini bikin betah pengunjung,” pintanya.
Sementara itu Direktur PT Palawi Risorsis Wawan Triwibowo mengatakan, pihaknya sudah mengajukan izin ke Bupati Banyumas, namun ada rekomendasi yang harus dilaksanakan. Salah satu rekomendasi itu yakni pemberlakuan tiket non tunai atau cashless.
"Kami sedang berupaya untuk membenahi sistem pembayaran tiket dengan non tunai," akunya.
Wawan mengatakan, pihaknya sudah membuat SOP bagi para pengunjung. Antara lain wajib gunakan masker, cek suhu maksimal 37,2 derajat celcius, jika diatas angka itu pengunjung tidak dierbolehkan masuk. Selanjutnya harus sering cuci tangan dengan sabun di tempat yang disiapkan di beberapa titik, dan jaga jarak minimal 1 meter.
Pada masa adaptasi kebiasaan baru, pihaknya berencana membuat paket untuk keluarga yaitu "Fresh Forest Family". Paket wisata ini hanya dibatasi 5 sampai 10 pengunjung di area wisata dan maksimal kunjungan selama 3 jam.