Solo, Gatra.com - Kebun Binatang Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo kembali dibuka untuk masyarakat umum. Setelah tiga bulan ditutup karena alasan pandemi Covid-19. TSTJ dibuka dengan pembatasan pengunjung.
"Ya, jumlah pengunjungnya kami batasi. Sehari kami hanya membuka untuk 1.000 pengunjung,” ucap Direktur Utama Perumda TSTJ, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso saat ditemui usai re-opening TSTJ, Jumat (19/6).
Selain jumlah pengunjung dibatasi dan dibagi menjadi dua sesi. Pada sesi pertama yakni pukul 09.00-12.00 WIB dibuka untuk 500 pengunjung. Sisanya pengunjung dapat datang pada sesi berikutnya pada pukul 13.00 -16.00 WIB.
Untuk pembatasan jumlah kunjungan, pengelola membuka reservasi pemesanan tiket secara daring. Sehingga dalam sehari tidak ada kunjungan di luar pemesanan tiket. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi membludaknya pengunjung.
”Kami tidak bisa seperti dulu, membuka untuk pengunjung sebanyak-banyaknya. Jadi harus diperketat,”ucapnya.
Dalam masa kenormalan baru ini, TSTJ memang dibuka untuk masyarakat umum. Namun bagi ibu hamil dan anak-anak, tidak diperkenankan datang. ”Kami memang harus menegakkan protokol kesehatan, jadi harus disiplin. Makanya anak-anak dan ibu hamil belum diperkenankan di sini,”ucapnya.
Namun saat ini TSTJ menjadi salah satu dari sembilan lembaga konservasi di Jawa Tengah yang sudah memberanikan diri membuka kunjungan umum pasca pandemi covid-19. Saat ini lembaga konservasi lain masih dalam persiapan.
”Bahkan Gembira Loka yang di Jogja saja sampai sekarang juga belum buka,”ucapnya.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo berharap dengan dibukanya TSTJ bisa membantu untuk operasional dan memberikan pakan bagi hewan.”Paling tidak bisa membantu,”ucapnya.
Selama masa pandemi, TSTJ tidak dibuka untuk umum. Sehingga operasional TSTJ mendapat bantuan suplai dari pemerintah dan beberapa sumbangan masyarakat. Total sumbangan yang sudah diterima TSTJ jumlahnya mencapai Rp 1,8 miliar.