Washington, D.C, Gatra.com - Sejak akhir Maret sampai 18 Juni 2020, tercatat lebih dari 13 ribu Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di berbagai perusahaan kapal pesiar di Amerika Serikat (AS), telah difasilitasi pemulangannya oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Washington, D.C. bekerja sama dengan Konsulat Jenderal RI (KJRI) Houston, KJRI Los Angeles, KJRI San Francisco, KJRI Chicago, KJRI New York, serta Perutusan Tetap RI (PTRI) New York.
Ketua Satgas Covid-19 yang juga Minister Counselor Bidang Konsuler KBRI Washington DC, Theo S. Nugroho mengatakan, gelombang pemulangan PMI yang berprofesi sebagai Anak Buah Kapal (ABK) ini dilakukan sebagai dampak dari kebijakan Pemerintah AS yang melarang semua kapal pesiar untuk beroperasi akibat merebaknya Covid-19.
Akibat kebijakan tersebut, perusahaan pemilik kapal pesiar terpaksa memulangkan para ABK mereka yang berasal dari berbagai negara, termasuk Indonesia, kembali ke negara masing-masing.
"Proses pemulangan dibiayai sepenuhnya oleh perusahaan tempat ABK bekerja dan dilakukan secara bergelombang dengan 3 moda transportasi, yaitu penerbangan komersial, pesawat charter, dan kapal pesiar," ujarnya.
Titik keberangkatan penerbangan, baik komersial maupun charter, berada di 3 kota di AS, yaitu Miami, New Orleans, dan Los Angeles.
"Ketiga belas ribu lebih ABK tersebut bekerja pada perusahaan-perusahaan kapal pesiar raksasa, seperti Carnival Cruise Line, Royal Caribbean, Norwegian Cruise Line, Holland America Line dan sebagainya", imbuh diplomat yang sebelumnya pernah berdinas di Spanyol, Peru, dan Kuba ini,” katanya.
Sebelum dipulangkan, para ABK tersebut telah menjalani protokol kesehatan secara ketat yang diterapkan oleh Pemerintah AS dan Indonesia, seperti karantina minimal 14 hari, pengecekan rutin kesehatan setiap hari, rapid test hingga dibekali surat keterangan sehat.
Theo Nugroho menambahkan, Perwakilan RI se-AS juga telah meminta jaminan kepada pihak perusahaan agar membayarkan semua hak finansial milik PMI, termasuk gaji dan kompensasi lainnya.
"Selain itu, kita juga meminta agar ABK asal Indonesia tersebut diberikan prioritas untuk dipekerjakan kembali oleh perusahaan jika kapal pesiar mulai beroperasi kembali," kata diplomat alumni jurusan Hubungan Internasional, Universitas Gadjah Mada (UGM) ini.
Langkah KBRI Washington DC dan KJRI Houston, KJRI Los Angeles, KJRI San Fransisco, KJRI Chicago, KJRI New York, dan PTRI New York dalam membantu mengawal dan memfasilitasi kepulangan mereka, diapresiasi oleh sejumlah ABK.
“Saya dan teman-teman ABK ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada Tim dari KBRI dan KJRI yang telah menjembatani dan memperlancar kepulangan kami ke tanah air untuk bertemu dengan keluarga,” ucap Indra, salah satu ABK Royal family yang tak kuasa menahan haru setiba di tanah air.
“Terima kasih, Pak Vitrionaldi (pejabat Konsuler KBRI Washington DC) yang terus memberikan perhatian dan bantuan ke kita sampai tiba di tanah air,” ujar Petrus Thesia, salah satu ABK lain asal Sorong, Papua Barat yang bekerja di kapal pesiar Royal Caribbean Lines.