Home Milenial Dikomplain Server PPDB Eror, Ganjar Sidak Disdikbud

Dikomplain Server PPDB Eror, Ganjar Sidak Disdikbud

Semarang, Gatra.com - Hari pertama proses pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMAN/SMKN di Jawa Tengah secara online banyak terjadi komplain dan server eror.

Hal ini membuat Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng di Jalan Pemuda Semarang, Rabu (17/6).

Inspeks mendadak (sidak) untuk melihat secara langsung proses PPDB online sehingga bisa mengetahu kendala yang dihadapi untuk dicarikan solusi penanganan.

Menurut Ganjar penyebab server PPDB eror sehingga sulit diakses, karena kuota pendaftaran yang disediakan sebanyak 300.000 sudah habis pukul 10.30 WIB.

“Image masyarakat semuanya ingin cepat-cepat mendaftar hari pertama seperti tahun lalu sehingga server error. Saya sampaikan jangan cepat-cepat, santai saja, waktunya masih ada,” katanya.

Setelah terjadi error, penitia PPDB Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Diskdikbud) segera memperbaiki sistem sehinggs sudah lancar, serta meminta penambahan kuota ke Kementerian Dalam Negeri sampai 1 juta.

Terkait komplain tentang kartu keluarga (KK) dari masyarakat, Ganjar menyatakan, untuk KK minimal satu tahun bertempat tinggal di daerah tersebut.

“Soal KK ini satu modus, ingin dapat terus dititipkan. Saya ingatkan kalau memang sudah satu tahun, silahkan. Tapi ada yang bilang sudah sejak kecil, tapi tidak sempat mikir KK, tidak bisa begitu,” ujarnya.

Ganjar meminta kepada orangtua kejujurannya dan tidak bohong dalam menginput data. Saatnya para orangtua mengajarkan integritas kepada anak, mulai dari hal mendaftar sekolah.

Kalau sampai orangtua tidak jujur dalam mengisi data dan ketahuan, maka anaknya yang telah diterima sekolah akan dikeluarkan.

“Jadi ini tidak hanya soal mencari sekolah tetapi soal kita belajar berintegritas,” katanya.

Orang nomor satu di Jateng ini juga mengingatkan kepada petugas pendaftaran PPDB memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang datang untuk komplain dan konsultasi.

“Kami minta kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyediakan ruang khusus sesuai dengan protokol kesehatan dengan pembatas transparan dan tetap jaga jarak,” ujar Ganjar.

Sementara anggota Komisi E DPRD Jateng Yudi Indras Wiendarto, menyatakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jumeri tidak main-main dalam proses seleksi PPDB secara online.

“Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang menjadi ujung tombak dari prsoes PPDB saya harap lebih fokus menjalankan tugas dan tanggungjawabnya,” kata anggota Dewan dari Fraksi Gerindra ini.

260

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR