Jakarta, Gatra.com- Total pendapatan PT Hartadinata Abadi Tbk (Hartadinata), produsen dan penyedia perhiasan emas terintegrasi Indonesia pada tahun keuangan 2019 tumbuh 17,8% menjadi Rp3,24 triliun. Perseroan berhasil meningkatkan laba bersih mencapai Rp 150,25 miliar atau meningkat sebesar 21,3% dibandingkan dengan 2018 sebesar Rp 123,81 miliar.
“Hartadinata terus berkomitmen meningkatkan kinerja dengan memperkuat integrasi vertikal dan memperluas penetrasi pasar di Indonesia," Chief Executive Officer PT Hartadinata Abadi Tbk, Sandra Sunanto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/6).
Pertumbuhan ini juga tidak hanya didorong oleh kenaikan harga emas selama tahun 2019, tetapi juga disebabkan oleh meningkatnya volume penjualan kepada pihak wholesaler sebesar 9,3%. Serta pertumbuhan penjualan dari toko milik sendiri sebesar 18,4% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Sepanjang tahun 2019, Hartadinata sudah menambah jumlah gerai toko emas ACC hingga 44 gerai secara nasional. "Ke depannya kami menargetkan peningkatan toko emas ACC hingga mencapai 100 unit pada tahun 2021," kata Sandra.
Selain itu, untuk memperkuat posisi di segmen pasar menengah ke atas, Hartadinata juga telah membuka tiga toko Claudia Perfect Jewellery dan dua toko Celine Jewellery yang fokus pada perhiasan berlian mewah. Serta tiga toko ACC Premium yang fokus pada perhiasan emas kadar tinggi.”
Selama tahun 2019, peningkatan penjualan Perseroan didominasi oleh pasar perhiasan kadar rendah untuk segmen kelas menengah bawah yang berkontribusi 68,6% terhadap total produk yang dipasarkan Perseroan.
Perseroan juga terus memperluas jaringan gadai di bawah merek PT Gadai Cahaya Abadi (GCDA) yang sudah berijin OJK. Perseroan berencana akan menambah jumlah gerai GCDA di provinsi Jawa Barat, dari sebelumnya 8 gerai menjadi 15 gerai.
Sementara ini, Perseroan juga sedang dalam persiapan untuk pembukaan Gadai dengan merek Gadai Terang Abadi Mulia (GTAM) sebanyak 30 gerai di Jawa Timur, yang mana saat ini sedang menunggu tahap akhir proses izin dari OJK. Selain dari itu, Perseroan juga menargetkan untuk membuka 10 gerai di daerah NTT dan 10 gerai di NTB di tahun 2020 ini.
Menurut Sandra, gerai gadai dirancang untuk berdiri berdampingan dengan toko-toko perhiasan emas yang sudah eksis, maupun yang akan dibuka ke depannya. Aehingga diharapkan dapat saling menunjang perkembangan bisnis Perseroan.
Keberadaan pegadaian diproyeksikan dapat membantu pertumbuhan gerai-gerai penjualan karena skema cicilan akan mempermudah pembelian emas. Selain itu, pelanggan bisa meminjam dana dengan menjaminkan emasnya, baik perhiasan maupun logam mulia.