
Washington DC, Gatra.com - Presiden Donald Trump pada Selasa dengan keliru menyarankan bahwa para ilmuwan telah mengembangkan vaksin AIDS tahap akhir. Vaksin itu untuk infeksi HIV di mana virus tersebut merusak sistem kekebalan tubuh. Demikian CNBC 16/06.
"Mereka datang dengan vaksin AIDS," kata Trump saat konferensi pers tentang reformasi polisi, merujuk pada para ilmuwan. "Seperti yang kamu tahu, ada berbagai hal, dan sekarang berbagai perusahaan terlibat."
Trump kelihatannya ingin mengulang dan meralat komentar itu, mengatakan, "AIDS adalah hukuman mati, dan sekarang orang hidup dengan pil. Itu hal yang luar biasa." Gedung Putih tidak menanggapi permintaan CNBC untuk menggali lebih dalam pernyataan Trump.
Mungkin Trump merujuk pada obat antiretroviral harian, yang telah terbukti sangat efektif dalam mengendalikan HIV, penyakit yang dianggap sebagai hukuman mati hampir 40 tahun yang lalu. Jika tidak diawasi, virus berkembang menjadi AIDS, suatu bentuk penyakit yang lanjut.
Orang yang berisiko terkena HIV juga sekarang dapat minum obat pencegahan, juga dikenal sebagai profilaksis atau PrEP. PrEP dapat mengurangi risiko infeksi oleh setidaknya 74% pada orang yang menggunakan obat secara konsisten, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.
Sekitar 1,1 juta orang di AS saat ini hidup dengan HIV, dan hampir 40.000 orang Amerika terinfeksi virus ini setiap tahun, menurut data pemerintah.
Tahun lalu, Trump berjanji untuk mengakhiri epidemi HIV di Amerika Serikat pada tahun 2030, sebuah tujuan yang didukung petugas kesehatan masyarakat selama bertahun-tahun.
KomentarTrump muncul ketika AS juga bekerja untuk mengembangkan vaksin untuk virus Corona yang mematikan, yang telah menginfeksi lebih dari 2,1 juta orang Amerika dan menewaskan sedikitnya 116.341, menurut data yang dikumpulkan Universitas Johns Hopkins.
Sebelumnya Selasa, pejabat administrasi Trump mengatakan vaksin coronavirus akan diberikan secara gratis kepada orang Amerika yang tidak mampu membelinya.