Solo, Gatra.com – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Solo menilai tidak pas jika Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dilaksanakan bulan Desember. Pasalnya, di tengah pandemi Covid-19 yang belum selesai, akan sangat rawan terhadap politik uang.
Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan bahwa Pilkada yang dilakukan di tengah pandemi Covid-19 semacam sangat tidak wajar. Sebab pesta demokrasi identik dengan kegembiraan.
”Apalagi kalau Pilkada tetap bulan Desember, maka akan bergantung pada masyarakatnya mau datang ke TPS (tempat pemungutan suara) atau tidak,” ucap Rudy, Selasa (16/6).
Rudy menekankan, saat ini mesin partai sudah berjalan. Namun persoalannya adalah apakah warga memanfaatkan hak pilihnya atau tidak.
”Tidak ada yang bisa menjamin pemilih datang ke TPS atau tidak. Kami juga tidak bisa menjamin,” ucapnya.
Lagi pula dengan kondisi semacam ini, tidak ada yang bisa memantau pelaksanaan Pilkada secara maksimal. Sehingga sangat rawan dengan politik uang. ”Bahkan bisa saja masyarakat pun hanya mau datang ke TPS jika ada amplop. Sebab tidak ada yang bisa memantau. Ini yang membuat Pilkada gagal karena pemilihannya dipaksakan dan tidak sesuai dengan target KPU,” ucapnya.
Namun pria yang akrab disapa Rudy ini menekankan pihaknya siap kapan pun Pilkada digelar. Sebab selama ini mesin partai sudah berjalan dengan baik. Kader partai sudah aktif membantu masyarakat dalam penanganan Covid-19.
”Teman sudah terjun di masyarakat, setiap hari penyemprotan disinfektan. Ini sudah melebihi kampanye,”ucapnya.
Hanya saja saat ini PDIP Solo belum akan membuat tim pemenangan. Pasalnya belum ada rekomendasi yang turun. ”Ini (rekomendasi) kan perintah partai partai,”ucapnya.