Karanganyar, Gatra.com - Peresmian wahana pendidikan religi Alaska di Desa Pendem, Mojogedang menandai pembukaan secara serentak obyek wisata di Karanganyar, Jawa Tengah Selasa (16/6). Diharapkan, geliat pariwisata menggerakkan perekonomian yang sempat lesu akibat pandemi Covid-19.
Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengaku telah mempertimbangkan matang-matang keputusan ini sebelum memberi izin operasional obyek wisata. Di Karanganyar, ekonomi kreatif dan pariwisata merupakan penopang sektor riil. Selama pandemi Covid-19, seluruh obyek wisata milik pemerintah dan swasta tutup untuk memutus penyebaran penyakit itu yang potensial lewat kerumunan.
"Wisata boleh dimana-mana tapi kesehatan gatekno (perhatikan), ojo (jangan) sembrono tetap patuhi protokol kesehatan," katanya.
Di Alaska, ia menjelaskannya wisata religi teranyar di Karanganyar. Di dalamnya terdapat miniatur Kabah, Sai, Jabal Rahmah, Mina, Arofah, Muzdalifah, Tempat lempar jumrah sekaligus Miniatur Airport Jeddah. Sehingga, Alaska dapat dipakai manasik haji.
Lebih lanjut dikatakannya, obyek wisata air dikecualikan buka. Ia menunggu hasil kajian tim ahli terkait potensi penyebaran penyakit dari media air seperti kolam renang.
Kepala Disparpora Karanganyar, Titis Sri Jawoto, mengatakan strategi selanjutnya yang akan diterapkan adalah meyakinkan pengunjung berwisata ke Karanganyar. Dia mengklaim 100 persen destinasi wisata di Karanganyar sudah siap beroperasi dan mematuhi protokol Covid-19.
Dia juga meminta kerja sama masyarakat ikut mengawasi protokol Covid-19 yang diterapkan pengelola dan segera melaporkan ke Pemkab Karanganyar apabila ada pelanggaran.Ketua Yayasan Jafar Medika, Ibnu Jafar Maruf, M.MED, Sci, Sp AKP menyampaikan Edupark Alaska adalah salah satu badan usaha dari Jafar Medika Group yang memiliki tiga lembaga diantaranya pendidikan, kesehatan dan keuangan.
"Edupark Alaska merupakan tempat latihan pendidikan untuk manasik haji, manasik umroh selain itu juga bisa digunakan untuk outbond maupun outing class yang sifatnya religi," imbuhnya